Ratu Dewa Wujudkan Mini Zoo Palembang: Langkah Nyata Membangun Kota Edukatif dan Berwawasan Lingkungan
Walikota Palembang saat meninjau langsung terkait dua lokasi aset Pemkot yang berpotensi bangun Mini Zoo destinasi wisata baru yang edukatif dan interaktif--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID– Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur dan upaya mempercantik wajah kota, Pemerintah Kota Palembang kini menyiapkan satu langkah visioner yang tak kalah menarik: menghadirkan Mini Zoo atau kebun binatang mini sebagai destinasi wisata edukatif dan ramah keluarga.
Langkah ini bukan sekadar proyek hiburan, melainkan bagian dari visi besar Wali Kota Palembang Drs. Ratu Dewa, M.Si dalam membangun kota yang tak hanya maju secara fisik, tetapi juga berbudaya, cerdas, dan berwawasan lingkungan.
Mimpi Baru dari Kota Tertua di Nusantara
Gagasan membangun Mini Zoo ini muncul setelah Ratu Dewa melakukan studi banding ke Jatim Park Mini Zoo di Kota Batu, Jawa Timur. Dari kunjungan itu, lahirlah inspirasi untuk menghadirkan ruang edukatif yang bisa menyatukan rekreasi dan pembelajaran di Kota Palembangkota tertua di Indonesia yang terus bertransformasi menjadi kota modern dan berdaya saing.
“Kami ingin menghadirkan destinasi wisata yang bukan hanya menghibur, tapi juga mendidik dan memberikan pengalaman baru bagi masyarakat, terutama anak-anak,” ujar Ratu Dewa.
BACA JUGA:Ratu Dewa Perkuat UMKM Warga Binaan Lapas Palembang, Siap Masuk E-commerce
BACA JUGA:Pesan Ratu Dewa, di Hari Kesaktian Pancasila Gen Z Harus Paham Butir-Butir Pancasila
BACA JUGA:Ratu Dewa Pimpin Rakor Bersama Camat, Lampu Jalan Jadi Keluhan Utama Warga
Bagi orang nomor satu di Kota Palembang ini, pembangunan Mini Zoo bukan hanya soal menghadirkan satwa dan fasilitas wisata, tetapi juga tentang membangun karakter warga kota melalui kecintaan terhadap alam, satwa, dan lingkungan hidup.
Dua Lokasi Potensial: Kertapati dan Pulau Kerto
Pemkot Palembang kini tengah mematangkan kajian terhadap dua aset strategis yang berpotensi menjadi lokasi pembangunan Mini Zoo, yaitu di Kecamatan Kertapati dan Pulau Kerto, Kecamatan Gandus.
Sejak Maret 2025, tim lintas sektor telah menjalankan kajian komprehensif yang mencakup aspek bisnis, ekonomi, hukum, lingkungan, dan teknologi. Kajian ini menjadi landasan untuk memastikan bahwa proyek ini tak hanya menarik secara visual, tetapi juga berkelanjutan secara ekonomi dan ramah lingkungan.
Dari hasil tinjauan sementara, kawasan Kertapati dinilai lebih memungkinkan untuk dijadikan lokasi utama. Wilayah ini memiliki akses transportasi yang lebih terbuka dan berada dalam radius perkembangan kota yang cepat.
“Kami ingin lokasi Mini Zoo nanti benar-benar terintegrasi, mudah dijangkau masyarakat, dan memberi dampak ekonomi bagi warga sekitar,” jelas Ratu Dewa saat meninjau langsung lokasi tersebut.
Kolaborasi Pemerintah dan Investor
Sebagai upaya mempercepat realisasi proyek ini, Pemkot Palembang juga telah melakukan komunikasi dengan sejumlah investor dan mitra potensial yang tertarik pada konsep wisata edukatif dan konservatif ini.
Ratu Dewa menegaskan bahwa pembangunan Mini Zoo tidak akan membebani APBD sepenuhnya. Pemerintah membuka peluang kemitraan strategis agar proyek ini berjalan secara profesional dan berkelanjutan.
“Pembangunan Mini Zoo ini pasti akan kita wujudkan. Sekarang fokus kita adalah mencari lokasi terbaik, memastikan semua aspek aman dan sesuai ketentuan. Kalau kajiannya sudah rampung, kita akan tetapkan lokasi sekaligus skema bisnisnya,” ujarnya optimistis.
Mini Zoo: Edukasi, Konservasi, dan Rekreasi
Mini Zoo Palembang nantinya diharapkan menjadi destinasi wisata tiga fungsi: edukatif, konservatif, dan rekreatif. Selain memperkenalkan beragam jenis satwa kepada masyarakat, tempat ini juga akan menjadi ruang belajar interaktif bagi pelajar, mahasiswa, dan keluarga.
Di sini, pengunjung tak sekadar melihat binatang, tetapi juga diajak memahami pentingnya pelestarian alam dan keseimbangan ekosistem. Konsepnya terinspirasi dari model kebun binatang modern yang mengedepankan interaksi ramah lingkungan dan pendekatan edukatif yang menyenangkan.
“Mini Zoo ini nantinya akan menjadi tempat belajar yang hidup. Anak-anak bisa mengenal hewan secara langsung, belajar tentang habitatnya, dan menumbuhkan rasa sayang terhadap alam sejak dini,” ungkap Ratu Dewa dalam kesempatan terpisah.
Dorong Ekonomi Kreatif dan Wisata Lokal
Selain aspek edukasi, keberadaan Mini Zoo juga diyakini mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian warga sekitar. Munculnya usaha kuliner, cendera mata, hingga aktivitas wisata pendukung akan membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ekosistem ekonomi lokal.
Dengan mengusung konsep “Palembang Green & Smart City”, pembangunan Mini Zoo menjadi salah satu langkah strategis Pemkot dalam menciptakan destinasi wisata yang mendukung visi kota hijau berkelanjutan.
“Pembangunan yang baik bukan hanya soal beton dan jalan, tapi juga ruang hijau dan sarana edukatif yang membentuk karakter masyarakat. Mini Zoo ini bagian dari cita-cita besar itu,” tegas Ratu Dewa.
Harapan Baru bagi Warga Kota
Bagi masyarakat Palembang, rencana pembangunan Mini Zoo ini disambut antusias. Banyak warga melihatnya sebagai bentuk kemajuan nyata yang berpihak pada kebutuhan hiburan dan pembelajaran keluarga.
Beberapa sekolah bahkan sudah menyatakan siap menjadikan Mini Zoo sebagai bagian dari program field trip edukatif bagi siswa. Dengan hadirnya destinasi wisata edukasi ini, anak-anak tak lagi harus pergi jauh ke luar kota untuk menikmati pengalaman serupa.
Palembang Menuju Kota Edukatif dan Ramah Lingkungan
Langkah berani Ratu Dewa dalam menggagas Mini Zoo menjadi simbol bahwa pembangunan Palembang tidak hanya mengejar modernisasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan yang lebih dalamtentang harmoni, edukasi, dan keseimbangan antara manusia dan alam.
Kota yang dulunya dikenal sebagai pusat peradaban Sriwijaya kini terus berbenah menuju kota modern yang humanis. Mini Zoo bukan hanya proyek wisata, melainkan penanda transformasi visi kepemimpinan Palembang yang berpikir jauh ke depan.
Jika semua proses berjalan sesuai rencana, Palembang akan segera memiliki kebun binatang mini pertama yang menggabungkan konsep rekreasi, edukasi, dan konservasi dalam satu ruang interaktif. Sebuah kebanggaan baru bagi warga kota dan bukti nyata bahwa visi besar tak harus menunggu lama untuk diwujudkan.