Arus Harapan di Hulu Ogan: Kisah Pemuda yang Menemukan Takdir di Belanting River Tubing
Awak media saat mencoba Belanting River Tubing Ayakh Ugan--
Awak media saat kunjungan ke kantor PT PGE Area Lumut Balai
KELUMPANG, KORANRADAR.ID – Di balik riak jernih Sungai Ogan Kanan, tersembunyi sebuah kisah tentang perubahan, harapan, dan kebangkitan sebuah desa. Di sanalah, "Belanting River Tubing Ayakh Ugan" telah menjelma bukan sekadar destinasi ekowisata, melainkan denyut jantung baru bagi Desa Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Inisiatif yang dipayungi oleh program binaan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lumut Balai ini, sejatinya adalah sebuah peleburan suci antara pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, dan penciptaan masa depan. Ia dimulai dari sebuah niat sederhana: memanfaatkan potensi sungai yang airnya masih perawan, bersumber langsung dari kaki Bukit Lumut Balai.
Darul Kutni SPd Ketua Belanting River Tubing
Kisah ini berpusat pada sosok Darul Kutni SPd, seorang guru Sekolah Dasar yang merangkap Ketua Kelompok “Belanting River Tubing Ayakh Ugan”. Matanya memancarkan kebanggaan ketika bercerita tentang transformasi yang ia saksikan.
"Sebelum Belanting ini ada, banyak pemuda kami yang kehilangan arah. Pengangguran, putus sekolah, bahkan ada yang terlibat dalam tindakan kriminal. Sabung ayam adalah pemandangan biasa," kenang Darul.
Tahun 2021 menjadi titik balik. Di bawah inisiasi PGE melalui program CSR, Darul bersama tujuh pemuda Kelumpang lainnya diberangkatkan jauh ke Pangandaran, Jawa Barat. Mereka tidak pergi berlibur, melainkan digembleng dalam pelatihan intensif teknik dasar river tubing dan manajemen risiko.
“Kami diajarkan bahwa keselamatan adalah yang utama, dan kelestarian alam adalah nafas,” ujar Darul, mengulang filosofi yang kini dipegang teguh oleh 45 anggota kelompoknya.
Kini, pemuda-pemuda yang dulunya terjerat pengangguran dan kegiatan negatif, telah bersalin rupa. Mereka adalah Chandra (25), Apriadi (36), dan Nizar (22), para pemandu wisata yang cekatan dan bertanggung jawab.
“Dulu kami hanya membantu di kebun. Sekarang, kami punya profesi, wawasan bertambah, dan bisa membantu keluarga,” tutur Chandra, yang pertama kali bergabung. "Komisi dari mengawal pengarungan, minimal bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Kami mendapatkan pengalaman dan teman-teman baru dari berbagai kota."
Apriadi menambahkan, dampak sosialnya tak kalah besar. "Desa Kelumpang yang dulu kurang dikenal, kini disebut-sebut. Tingkat kriminalitas, termasuk sabung ayam, sudah jauh menurun. Pemuda punya wadah kegiatan positif, memanfaatkan alam tanpa merusaknya."
Sentuhan hati dari “Belanting River Tubing” tidak berhenti pada pemuda. Di balik kegiatan arung jeram yang memacu adrenalin, ada dapur ibu-ibu PKK yang mengepul.
Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan, kini memiliki keahlian baru dalam menganyam bambu. Keahlian ini didapat berkat pembinaan dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lumut Balai sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat.