Jembatan Gasing Terancam Roboh Akibat Truk ODOL, Warga Desak Pemerintah Bertindak Cepat

Angkuatan truk yang sangat besar dan berat membuat jalan di sepanjang tanjung api api banyak rusak parah--

Jembatan dan jalan ini menjadi akses vital bagi berbagai daerah, termasuk permukiman Bali, Bugis, dan Dusun. Warga menilai, saat ini jalan tersebut sudah tidak layak lagi dilalui kendaraan bertonase besar. "Ini jalan utama kami, tapi kondisinya sudah mengkhawatirkan," keluh Daeng, warga setempat, Kamis (17/7).

Masalah terbesar, menurut warga, adalah muatan truk yang melebihi batas tonase (ODOL). Ada truk yang dilaporkan membawa beban hingga 60 ton, belum termasuk bobot kendaraan itu sendiri. "Kalau ini dibiarkan, kita bisa mengalami nasib seperti Jembatan Muara Lawai yang ambrol," ujar Daeng.

Senada, Andi, tokoh masyarakat Bugis di wilayah Tanjung Api-Api, mendesak pemerintah menghentikan truk ODOL yang melintas di jalur ini. "Harus ada sosialisasi dan penindakan tegas. Kalau tidak, jembatan bisa roboh dan menelan korban," tegasnya.

Warga menilai, langkah preventif jauh lebih murah dibanding harus membangun ulang jembatan yang rusak. Mereka meminta aparat bersama dinas terkait untuk segera menegakkan aturan tonase serta melakukan perbaikan sementara sebelum kerusakan semakin parah. Dengan arus logistik yang terus meningkat, Jembatan Gasing seharusnya tidak lagi dilalui truk ODOL. Masyarakat berharap pemerintah tidak menunggu tragedi terjadi. "Jangan sampai kita menyesal karena lambat bertindak," tutup Daeng. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan