Dewan Soroti Polemik Transportasi Mahasiswa Unsri

Anggota Komisi V DPRD Sumsel, Hj Lury Elza Alex Noerdin--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) angkat suara terkait persoalan transportasi yang tengah dialami mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang menempuh pendidikan di Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Anggota Komisi V DPRD Sumsel, Hj. Lury Elza Alex Noerdin menilai permasalahan ini harus segera ditangani dengan langkah strategis oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak kampus agar tidak berlarut-larut.
Ia menyesalkan hingga muncul kericuhan di Kampus Unsri Indralaya akibat kebijakan transportasi yang dinilai memberatkan mahasiswa.
BACA JUGA:Perjuangkan Pupuk hingga Harga Gabah, Made Indrawan Komitmen Bela Petani
“Dari berita yang beredar, kebijakan yang hanya memperbolehkan bus Damri masuk terminal kampus perlu ditinjau ulang. Jumlah armadanya jelas tidak mencukupi untuk menampung kebutuhan mahasiswa,” kata Lury, Selasa 2 september 2025.
Lury, politisi Partai Golkar sekaligus putri Gubernur Sumsel periode 2008–2018 Alex Noerdin ini, menegaskan bahwa bus organda atau yang akrab disebut “bus kaleng” yang selama ini membantu mobilitas mahasiswa, seharusnya tidak dilarang beroperasi secara total.
“Bus organda itu bisa diatur, diajak bekerja sama, bukan justru dilarang masuk. Jika armada Damri tidak cukup, maka solusinya adalah kolaborasi, bukan pembatasan,” ujarnya.
BACA JUGA:Demo Damai, Anggota DPRD Sumsel Nasrul Halim Apresiasi Mahasiswa
Lebih lanjut, Lury menyampaikan bahwa Komisi V DPRD Sumsel siap memfasilitasi pertemuan semua pihak, baik Dinas Perhubungan, pihak Unsri, Damri, maupun perwakilan mahasiswa, guna menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan.
“Saya bersama rekan-rekan di Komisi V akan mendorong pihak terkait untuk duduk bersama. Tujuannya jelas agar mahasiswa Unsri mendapatkan layanan transportasi yang layak, aman, dan memadai,”ujarnya. (zar)