KINERJA GEMILANG! Hulu Migas Indonesia Catat 8 Capaian Positif di Tengah Tahun 2025

Sekretaris SKK Migas Luky A. Yusgiantoro menyampaikan kedelapan capaian positif hingga tengah tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024--

Data yang dirilis SKK Migas menunjukkan rincian kinerja hingga pertengahan 2025:

  • Investasi: Mencapai US$ 7,19 miliar (sekitar Rp 118 triliun), meningkat 28,6% dari US$ 5,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

  • Lifting Minyak: Mencapai 580 ribu BOPD, lebih tinggi dari 576 BOPD pada periode yang sama 2024.

  • Contingent Resource: Tercatat 919 MMBOE, melonjak 51% dibandingkan target setahun penuh sebesar 650 MMBOE.

  • Cost Recovery: Prognosa hingga akhir tahun sebesar US$ 8,2 miliar, lebih rendah dari pagu yang disetujui sebesar US$ 8,5 miliar.

  • Pengeboran Sumur Pengembangan: Menyelesaikan 409 sumur, meningkat 14% dari 358 sumur pada periode yang sama 2024.

  • Workover: Menyelesaikan 517 sumur, meningkat 6%.

  • Well Service: Mencapai 20.644 kegiatan, meningkat 12%.

Luky menekankan bahwa terjaganya cost recovery menunjukkan peningkatan efisiensi industri hulu migas tanpa mengabaikan target produksi. "Jika cost recovery bisa lebih rendah dari pagu, ini tentu akan berdampak langsung pada penambahan penerimaan negara dari sektor hulu migas, mendukung program prioritas Pemerintah," jelasnya.

BACA JUGA:Program Sinergi MVC, SKK Migas – KKKS Muba bersama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Gelar Pelatihan Welder

Meningkatnya Iklim Investasi dan Kontribusi Nasional

 

Mengenai peningkatan investasi hulu migas, Luky menyatakan bahwa iklim industri hulu migas semakin menarik bagi investor domestik dan asing, termasuk big player, untuk kembali atau menambah investasi di Indonesia.

"Ini kabar baik dan sekaligus menegaskan kesiapan industri hulu migas dalam mendukung pencapaian ASTA CITA di sektor energi," kata Luky. Ia menyoroti kontribusi hulu migas dalam memenuhi kebutuhan energi dan bahan baku industri, serta dukungannya terhadap swasembada pangan dengan pasokan gas yang cukup untuk industri pupuk.

Luky juga menyoroti profesionalisme SDM Indonesia. "Mayoritas fasilitas hulu migas sudah tua, beberapa berumur lebih dari 50 tahun. Namun, incident rate yang sangat baik menunjukkan kemampuan SDM Indonesia yang mumpuni dalam mengelola kekayaan alam hulu migas," pungkas Luky. Ia juga menekankan tingginya TKDN sebagai bukti dukungan hulu migas bagi industri dalam negeri dan penciptaan lapangan kerja, sementara penanaman ribuan pohon menegaskan komitmen industri terhadap lingkungan berkelanjutan.


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan