Dian Pelangi Lestarikan Busana Blongsok Songket Palembang

Perkumpulan Wanita Palembang Sumatera Selatan mengadakan hala bi halal, sejumlah model memarkan busana karya Dian Pelangi bernuansa etnik Palembang. Mulai dari gaun pesta, busana muslim maupun gaya kantoran, mereka kenakan dan mendapat aplaus antusias da--
JAKARTA, KORANRADAR. ID - Kita sebagai bangsa memang kaya, baik sumber alam maupun budaya, mulai dari Sabang hingga Merauke masing-masing punya ciri budaya sendiri.
Namun jika itu tak dirawat dan dilestarikan, habis tergerus zaman. Perancang ternama Dian Pelangi salah satu yang merawat dan melestarikan budaya, lewat rancangannya yang selalu bertema budaya terutama Sumatera Selatan.
Saat Perkumpulan Wanita Palembang Sumatera Selatan mengadakan hala bi halal, sejumlah model memarkan busana karya Dian Pelangi bernuansa etnik Palembang.
Mulai dari gaun pesta, busana muslim maupun gaya kantoran, mereka kenakan dan mendapat aplaus antusias dari mereka yang memadati resto di kawasan Sentul, Bogor.
Nani ibu dari Dian Pelangi yang juga anggota PWPSS mengatakan, selaku wanita Palembang dirinya mensuport kegiatan ini, dengan menampilkan karya puteri keduanya, yang merancang busana dengan kain blongket bermotif etnik Sumatera Selatan.
"Ini kain Palembang yaitu blongket (blongsok songket) yang dimodofikasi, kalau songket itu biasa dikenakan untuk acara adat. Ya saat ini karya Dian Pelangi bisa dikenakan sebagai busana harian", ujarnya.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Bekali 50 Anak Putus Sekolah Buat Songket
Menurutnya, blongket ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dan sampai saat ini masih ada kain dari masa dulu (kuno) tapi ada juga yang modern (modifikasi) agar blongket ini bisa dipakai sebagai busana harian.
"Matra kalau tidak dipakai tidak dikenal, jadi kita selalu mengenalkan mamatra Indonesia", tambahnya.
Nani pun menjelaskan beda songket dan blongket, bila songket memang ada aturan pemakaian khususnya motif di kain tersebut, seperti motif 'Naga Besaung' ini khusus untuk adat pernikahan.
Sedangkan blongket cirinya ada tenunnya ada songketnya, ini tidak terlalu sakral dan bisa dikenakan kapapun. Blongket inilah yang dirancang Dian Pelangi hingga menjadi busana harian.
Karya Dian Pelangi ada beberapa kategori busana, ada yang rancangan khusus, untuk dewasa dan kaum mudah, maupun busana siap pakai (ready to wear). Saat diperagakan di acara PWPSS, adalah busana harian yang bisa dikenakan baik siang maupun malam dengan penambahan aksesoris.
BACA JUGA:Songket Ilham Bahari Mitra Binaan Pertamina Sumbagsel ke Kancah Dunia
Untuk blongket sendiri mempunyai beberapa motif, seperti naga, primer buko dan banyak lagi. Sebagai orang asli Palembang, ia dan Dian Pelangi puterinya berencana membukukan motif-motif itu agar masyarakat paham bila Palembang punya beragam motif.