Pemkot Palembang Bekali 50 Anak Putus Sekolah Buat Songket

Pj Wali Kota Palembang, Sumatera Selatan, Cheka Virgowansyah saat Launching Dekranasda di Kota Palembang, Senin (17/2/2025).--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan, membekali 50 anak putus sekolah di wilayah ini kemampuan membuat songket yang pengerjaannya dilakukan dengan menenun.
"Kami melatih 50 anak putus sekolah di Kota Palembang kemampuan membuat songket yang pengerjaan nya dilakukan secara menenun," kata Kepala Dinas Perindustrian Palembang Korlena, di Palembang, Senin.
Ia menambahkan, pihaknya bahkan memamerkan hasil karya dari anak tersebut dalam pameran Songket Dekranasda Kota Palembang yang bisa didapatkan oleh warga atau wisatawan untuk membelinya.
Adapun kain songket yang memiliki nilai sejarah budaya Palembang Darussalam dan Kerajaan Sriwijaya itu dihargai Rp1.000.000 hingga Rp3.500.000.
Pembuatan songket itu membutuhkan waktu antara dua minggu hingga satu bulan lamanya.
Penjabat Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah mengapresiasi apa yang dilakukan oleh 50 anak-anak yang meskipun putus sekolah, namun bisa berbuat sesuatu yang sangat berharga dan membanggakan.
Menurutnya, songket merupakan kain kebanggaan, saat ia memakainya, bahkan mengajak untuk paling tidak seminggu sekali untuk memakai songket selain itu juga tanjak yang merupakan kebanggaan warga Palembang.
Ia menyebutkan bahwa istrinya bahkan memiliki koleksi kain songket, sebagai kecintaan nya terhadap Kota Palembang.
Dia mengajak para pelaku UMKM untuk datang ke Dekranasda Palembang, karena itu merupakan ruang yang disediakan oleh Pemkot Palembang untuk mengembangkan usaha dalam bidang karya kerajinan tangan.
"Songket ini dibuat memakan waktu satu bulan dengan kerumitan nya, jadi saya baru tahu dan wajar kalau hasilnya memiliki nilai yang mahal," katanya. (ant)