Sumsel Tuan Rumah MIICEMA ke-24

Sekda Provinsi Sumsel membuka The 24th MIICEMA dan The 9th Sriwijaya Economics, Accounting, and Business Conference (SEABC) di Hotel The Zuri.--

Wadah Intelektual Serumpun Indonesia - Malaysia

SUMSEL, KORANRADAR.ID - Provinsi Sumatera Selatan kembali menjadi pusat perhatian internasional dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 24th Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management, and Accounting (MIICEMA). 

Acara ini digelar bersamaan dengan The 9th Sriwijaya Economics, Accounting, and Business Conference (SEABC) di Hotel The Zuri, Palembang, Rabu 17 September 2025.

Konferensi ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H Edward Candra, yang mewakili Gubernur H Herman Deru. Dalam sambutannya, Edward menegaskan bahwa forum ini bukan hanya tentang akademik, melainkan juga tentang memperkuat hubungan persaudaraan Indonesia-Malaysia.

Menurutnya, MIICEMA merupakan ajang strategis yang mampu mempertemukan akademisi, peneliti, serta praktisi ekonomi dari dua bangsa serumpun. Pertukaran ide, penelitian, dan gagasan diharapkan menghasilkan solusi nyata bagi tantangan global.

“Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung penuh pelaksanaan konferensi ini. Melalui forum ini, kita bisa memperkuat kerja sama regional dan membangun masyarakat yang tangguh,” kata Edward.

Ia menyoroti pentingnya tema konferensi yang relevan dengan kondisi global saat ini. Ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim, disrupsi teknologi, serta dinamika geopolitik menuntut adanya solusi inovatif yang lahir dari kolaborasi internasional.

Edward menegaskan, pembangunan inklusif dan ketahanan komunitas menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. “Tidak ada negara yang bisa berjalan sendiri. Sinergi adalah jawabannya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan capaian Sumsel. Pertumbuhan ekonomi triwulan II mencapai 5,42% (YoY), lebih tinggi dari rata-rata nasional. Inflasi terkendali dengan strategi 4K, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Iklim investasi Sumsel pun dinilai kondusif berkat stabilitas politik dan keamanan daerah. Hal ini membuat Sumsel semakin diminati investor domestik maupun asing.

Edward juga menyinggung eratnya hubungan dengan Malaysia. Bidang pendidikan, pariwisata, dan perkebunan menjadi sektor unggulan. Saat ini lebih dari 100 mahasiswa kedokteran asal Palembang menempuh studi di Malaysia.

“Hubungan akademis dan ekonomi ini sangat produktif. Kolaborasi nyata memberi manfaat bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Edward berharap konferensi menghasilkan rekomendasi dan penelitian yang dapat dijadikan dasar kebijakan. Ia juga menekankan bahwa konferensi ini akan memperkuat jembatan persahabatan antara Indonesia-Malaysia yang tidak hanya mitra, tetapi saudara serumpun.

Acara pembukaan turut dihadiri tokoh akademik dan praktisi, di antaranya Prof Bernadette Robian, Prof Azwardi, Prof Mohd Azlan Shah, hingga Komisaris PT KAI Prof Diah Natalisa. Kehadiran mereka mempertegas peran Palembang sebagai simpul intelektual serumpun. (tim)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan