K3: Antara Tokyo, Morowali dan Sawit

Sabtu 06 Jan 2024 - 09:20 WIB
Reporter : Asifardiansyah
Editor : asifardiansyah

JAKARTA, KORANRADAR.ID Mengawali tahun 2024, berdiskusi dengan Direktur Bina Lembaga K3 Kemenaker, Hery Susanto. Juga untuk menyambut Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional Jan-Peb 2024. Saat bersamaan terjadi insiden Bandara Haneda Tokyo dan Pabrik Smelter Morowali Sulawesi. Peristiwa itu memperkaya perbincangan dan relevan bahan refleksi. Tetapi judul utama percakapan tetaplah K3 Sawit Nasional. Habitat saya hampir 35 tahun.

Walau 'terkesan' rendah resiko K3, perkebunan sawit sadar dan harus menerapkan norma K3. Norma yang berlaku baik nasional maupun global, karena lebih 60% sawit nasional dijual ke pasar global. Juga bukti komitmen keberlanjutan (sustainability). Insiden kecelakan kerja bisa terjadi dimana dan kapan saja. Bahkan baru saja terjadi juga di lingkungan industri moderen (Morowali) dan sektor penerbangan yang punya teknologi tinggi (Tokyo). Sawit juga tak luput insiden kecelakaan senada bila lalai atau abai.

Insiden Bandara Haneda Tokyo tanpa merengut nyawa. Semua penumpang pesawat JAL-516 berhasil diselamatkan. Segera setelah tabrakan dengan pesawat patroli maritim, dalam 90 detik sebanyak 367 orang penumpang berhasil dievakuasi oleh 12 awak kabin dibantu petugas damkar bandara. Bahkan dalam 20 menit, penumpang dan awak kabin sudah berada di tempat evakuasi yang aman. Sebuah aksi dan proses mengagumkan. Ada kombinasi kecepatan, cara kerja dan kemampuan para petugas yang terlibat. Kita yakini, sitem dan latihan adalah salah satu kunci keberhasilan penyelamatan insiden Airbus A350 milik Japan Airlines.

BACA JUGA:Terkini dari Sidang Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT SBS, Kuasa Hukum Nilai Dakwaan JPU Tidak Terbukti

Kisah Morowali bercerita sebaliknya. Dilaporkan 18 meninggal dan 29 dalam perawatan medis.  Insiden Haneda mungkin lebih dramatis. Tapi nihil kematian. Insiden Morowali, 'hanya' karena ledakan tungku merengut nyawa dan luka yang membawa dampak panjang dan luas kepada keluarga. Memprihantinkan. Apa yang salah? Akan menjadi perdebatan panjang.

Bagaimana dengan sawit nasional? Tingkat resiko bekerja di sawit secara umum di bawah Morowali dan Haneda. Salah satu insiden yang kerap terjadi adalah luka di mata dan bagian tubuh. Tidak disiplin menggunakan kaca mata pelindung berakibat sering kemasukan benda yang jatuh dari atas pohon saat memanen. Juga tertusuk duri karena tidak atau alpa memakai pelindung diri. Jadi perlu sistim, cara dan peringatan terus menerus. Apalagi mayoritas pekerja di sawit memiliki pendikan yang relatif rendah dan kerap memiliki kesadaran K3 yang rendah pula.

Pertemuan dengan Direktur K3 Hery Susanto membuka ragam potensi inisiatif yang bisa dilakukan bersama. Secara nasional kesadaran K3 masih menjadi pekerjaan rumah. Angka kecelakaan kerja mengalami tren peningkatan. Data BPJS Ketenagakerjaan, kecelakaan kerja sebanyak 221.740 (tahun 2020). Naik menjadi 265.334 kasus (tahun 2022 Jan - Nop). Pengertian dan cakupan K3 juga meluas. Tidak sekedar kecelakaan fisik. Tetapi menyangkut kesejahteraan (wellbeing) dan kesehatan mental. Bahkan ILO sejak 2022 menjadikan K3 sebagai bagian hak fundamental pekerja (fundamental principle and right at work).

BACA JUGA:Mau Tahu Biaya Iuran Peserta BPJS Kesehatan di 2024? Ini Lho Gambarannya

Selama ini GAPKI sebagai organisasi pengusaha sawit aktif melakukan inisatif untuk mendorong kepatuhan K3. Ada kegiatan pelatihan, sosialisasi membangun kesadaran dan rencana penerbitan panduan K3. Semua itu tidak cukup untuk menjangkau perusahaan (GAPKI dan Non GAPKI), petani dan semua usaha pendukung. Sawit juga ada di perdesaan (rural and remote) dan menyebar di 160 kabupaten dalam 26 provinsi. Sebuah pekerjaan rumah yang besar dan memerlukan aksi besar dari para pemangku kepentingan. Dalam sistim otonomi daerah, peran Bupati jadi sangat strategis. Budaya K3 Jepang dalam penyelamatan heroik JAL-516 bisa jadi inspirasi. Hanya dengan cara itu kita dapat mewujudkan sawit Indonesia berkelanjutan dan nihil kecelakaam K3. Bila sawit mampu punya budaya K3 ala Jepang tadi, sama dengan melindungi 16 juta penduduk Indonesia (pekerja sawit) yang bebas celaka, sejahtera dan sehat mental. Akan menjadi sumbangan besar sawit menuju generasi emas 2045. Semoga. Horas.

 

Sumarjono Saragih

• Ketua GAPKI Bidang Pengembangan SDM

• Chairman Founder WISPO (Worker Initiatives for Sustainable Palm Oil)

 

Kategori :