Ekspor Sawit Indonesia Meroket Hampir 50 Persen di Mei 2025, Minyak Sawit Olahan Jadi Andalan

Petani sedang mengangkat TBS Sawit--
KORANRADAR.ID- Kinerja ekspor produk sawit Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif pada Mei 2025. Meskipun produksi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) mengalami penurunan, pengiriman produk sawit ke pasar global justru melonjak hampir 50%, mencapai 2,664 juta ton dari 1,779 juta ton pada April.
Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), peningkatan signifikan ini didorong oleh tingginya permintaan dari berbagai negara dan harga internasional yang membaik. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono.
Minyak Sawit Olahan Pimpin Lonjakan Ekspor
Produk minyak sawit olahan menjadi penyumbang terbesar dalam lonjakan ekspor ini, dengan peningkatan drastis 58,5%, dari 1,241 juta ton pada April menjadi 1,967 juta ton pada Mei. Tak hanya itu, ekspor CPO juga menunjukkan pertumbuhan tajam, meroket dari 54 ribu ton menjadi 164 ribu ton. Sementara itu, ekspor oleokimia turut naik 18,75% menjadi 437 ribu ton.
Destinasi utama peningkatan ekspor meliputi India (naik 230 ribu ton), Afrika (197 ribu ton), Uni Eropa (117 ribu ton), Bangladesh (54 ribu ton), Pakistan (50 ribu ton), China (88 ribu ton), dan Amerika Serikat (32 ribu ton). Hanya Rusia yang mencatat penurunan ekspor sebesar 27 ribu ton.
BACA JUGA:100 Petani Sawit Swadaya Sumsel Ikuti Pelatihan Sertifikasi Ispo
Nilai Ekspor dan Harga Global Ikut Terkerek Naik
Lonjakan volume ekspor turut mendongkrak nilai ekspor produk sawit Indonesia. Pada Mei, nilai ekspor mencapai US$2,822 miliar, naik 36,4% dari US2,069miliardibulansebelumnya.Secarakumulatif,nilaieksporsepanjangJanuari–Mei2025mencapai US13,641 miliar, melonjak 35,93% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Kenaikan nilai ekspor ini didukung oleh harga rata-rata produk sawit di pasar global yang lebih baik. Sepanjang Januari–Mei 2025, harga rata-rata tercatat US$1.186 per ton CIF Rotterdam, lebih tinggi dibandingkan US$997 per ton pada periode yang sama tahun 2024.
BACA JUGA:JANGAN KAGET! Ini Jurus Jitu Petani Sawit Sumsel Biar Harga TBS Naik!
Produksi dan Konsumsi Domestik Menurun, Stok Menipis
Di sisi lain, produksi CPO Indonesia pada Mei 2025 tercatat 4,165 juta ton, turun 7,01% dibandingkan April. Produksi PKO juga menyusut menjadi 396 ribu ton. Meski ada penurunan bulanan, total produksi CPO dan PKO sepanjang Januari–Mei 2025 masih lebih tinggi 2,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Konsumsi domestik juga mengalami penurunan menjadi 2,029 juta ton dari 2,1 juta ton pada April, dengan konsumsi pangan anjlok 7,81%. Akibat tren ini, stok akhir sawit pada Mei tercatat turun menjadi 2,916 juta ton.