PALEMBANG, KORANRADAR.ID -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan energi kelas dunia melalui inovasi dan digitalisasi. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan berkelanjutan.
Niko Chandra, Sekretaris Perusahaan PTBA, menjelaskan bahwa inovasi digital menjadi kunci pengembangan bisnis, mulai dari operasional pertambangan, pengangkutan, hingga pengelolaan pelabuhan. "Digitalisasi ini penting untuk efisiensi dan keandalan seluruh rantai pasok kami," ujarnya saat acara media gathering di Bandar Lampung, Kamis (7/11/2024).
Inovasi Digital di Setiap Sektor Operasional
PTBA telah menerapkan berbagai sistem digital canggih untuk mengoptimalkan operasional:
-
Sektor Pertambangan: Menggunakan Map Operational (Mapo), Slope Stability Radar, dan Mine Operation System untuk memantau dan mengelola kegiatan penambangan secara real-time.
-
Sektor Pengangkutan: Mengembangkan Supervisory Control & Data Acquisition/SCADA, Cargo Tracking System, dan Automatic Train Loading Station/ATLS untuk memastikan kelancaran pengiriman batubara.
-
Sektor Pelabuhan: Menerapkan digitalisasi Coal Handling Facility, Vessel Track, dan Customer Information System untuk mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan.
Jaringan Logistik Strategis dan Kontribusi Energi Nasional
Niko Chandra menambahkan bahwa PTBA memiliki empat strategi utama dalam pengembangan bisnis: mining, downstream, energy and utility, logistic, infrastructure and trading, dan green business.
Ia juga menyoroti peran penting tiga pelabuhan utama sebagai jalur distribusi batubara PTBA di Sumatera:
-
Pelabuhan Teluk Bayur (Sumatera Barat): Kapasitas 2,5 juta ton per tahun.
-
Dermaga Kertapati (Palembang): Kapasitas 7 juta ton per tahun.
-
Pelabuhan Tarahan (Lampung): Sebagai pelabuhan terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas hingga 25 juta ton per tahun.
Hengki Burmana, General Manager Unit Pelabuhan Tarahan PTBA, menjelaskan bahwa pelabuhan ini adalah ujung tombak rantai pasok PTBA. "Batubara diangkut menggunakan kereta Babaranjang sejauh 430 km dari Tanjung Enim menuju Tarahan," jelasnya.
Ia menegaskan betapa krusialnya peran Pelabuhan Tarahan dalam mendukung ketahanan energi nasional. "Suplai batubara dari Tarahan sangat vital untuk pembangkit listrik di Pulau Jawa. Jika ada gangguan, dampaknya akan terasa di seluruh Jawa," pungkasnya.