Matematika Jadi Menyenangkan: Pembelajaran Berbasis Bank Sampah di SDN 8 Indralaya Utara

INDRALAYA, KORANRADAR.ID- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SD Negeri 8 Indralaya Utara melalui skema pengabdian berbasis masyarakat pada 20 Oktober 2025 dan 3 November 2025.   Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Dr. Evi Yuliza, M.Si dengan anggota Alfensi Faruk, M.Si, Ph.D, Hadi, M.T, Dr. Elisa Nurnawati, M.Si. Prof. Fitri Maya Puspita, M.Sc, Dr. Sisca Octarina, M.Sc dan Dr. Indrawati, M.Si. Pelaksanaan kegiatan juga dibantu oleh mahasiswa yakni Angelina, Marsha Dinda Halizzah, Diana Vitalia, Enjelika Sitio dan Siti Husnul Hotimah.

Kegiatan pengabdian ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman konsep dasar matematika secara kontekstual melalui interaksi langsung siswa dengan lingkungan sekitar, terutama melalui pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Konsep-konsep matematika seperti operasi hitung dasar, pengukuran berat dan volume, dan penyajian statistik sederhana yang dapat diajarkan dengan lebih konkret dan aplikatif melalui kegiatan pengelolaan bank sampah.

Pendampingan ini dirancang dalam pemanfaatan bank sampah sebagai media pembelajaran matematika berbasis lingkungan, menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman seta meningkatkan kesadaran siswa terhadap lingkungan. 

BACA JUGA:Mahasiswa Matematika FMIPA UNSRI Ciptakan Inovasi Baru di Bidang Kuliner

Melalui pendampingan pemanfaatan bank sampah ini dapat diintegrasikan terhadap kegiatan belajar siswa, meningkatkan kesadaran lingkungan, menerapkan matematika dalam kehidupan nyata, dan tanggung jawab sosial”, ungkap Evi, selaku ketua pengabdian.

Kepala sekolah SD Negeri 8 Indralaya Utara, Nova Safitri, S.Pd menyambut positif kegiatan tersebut. ”Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini dan bermanfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di lingkungan sekolah”, ujarnya.

Kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang cukup baik dari siswa. Siswa mengikuti kegiatan dengan antusiasselama kegiatan berlangsung. Siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru tentang pentingnya menjaga lingkungan serta ampu mengaplikasikan konsep matematika secara nyata.

Tim pengabdian berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan agar kesadaran lingkungan dan penerapan pembelajaran kontekstual semakin berkembang di kalangan siswa sekolah dasar.