UNILA Rajut Asa di Teluk Kiluan Lewat Inovasi Terumbu Karang Pintar

Memasang Sistem Peringatan Dini di Dasar Laut - Kelompok mahasiswa UNILA dalam program Genera-Z Berbakti menghadirkan pendekatan berbasis teknologi bertajuk “Smart Reef Initiative: Optimalisasi IoT untuk Pemetaan Terumbu Karang Buatan sebagai Sistem Perin--
LAMPUNG, KORANRADAR.ID – Desa Wisata Kiluan Negeri, Lampung, mendapat sentuhan istimewa dari tangan-tangan muda mahasiswa Universitas Lampung (UNILA). Melalui program Genera-Z Berbakti yang digagas Bakti BCA, tim UNILA menghadirkan inovasi Smart Reef Initiative sebuah sistem peringatan dini tsunami berbasis Internet of Things (IoT) yang sekaligus menjadi bagian dari upaya pelestarian ekosistem laut.
Program pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu dari empat proyek pemenang Genera-Z Berbakti 2025, yang menyeleksi lebih dari 250 proposal mahasiswa dari 98 perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Setelah melewati tahapan penjurian ketat di hadapan panelis, termasuk aktor Nicholas Saputra, aktris Happy Salma, dan ilmuwan Prof. Yohanes Surya, tim UNILA berhasil terpilih untuk mengimplementasikan gagasan mereka di Teluk Kiluan.
* Smart Reef untuk Selamatkan Ekosistem dan Cegah Bencana
Inovasi *Smart Reef* yang dibawa UNILA memanfaatkan terumbu karang buatan di dasar laut untuk mendukung sistem peringatan dini tsunami dengan biaya yang lebih terjangkau. Sebanyak lima unit alat sudah dipasang di perairan Teluk Kiluan, menjadi harapan baru warga dalam menghadapi ancaman bencana sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut.
Tak hanya itu, mahasiswa UNILA juga menginisiasi program transplantasi 150 bibit terumbu karang, menanam 1.000 pohon mangrove, serta memberikan edukasi lingkungan kepada hampir 80 warga, termasuk anak-anak. Pendekatan holistik ini menyatukan aspek mitigasi bencana, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.
* Bakti Gen Z untuk Negeri
Genera-Z Berbakti sendiri merupakan ajang kompetisi pengabdian masyarakat yang mendorong peran generasi muda dalam membawa perubahan positif di desa wisata binaan Bakti BCA. Selain UNILA, tiga tim pemenang lainnya berasal dari Universitas Indonesia (UI) dengan program di Desa Wisata Edelweiss Wonokitri (Jawa Timur), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) di Desa Wisata Pulau Derawan (Kalimantan Timur), serta Universitas Gadjah Mada (UGM) di Desa Wisata Dayun (Riau).
Video perjalanan keempat tim bertajuk Gen Z Bergerak: Bakti untuk Indonesia sudah tayang dan dapat disaksikan melalui laman resmi bca.id/genzberbakti.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menegaskan bahwa Genera-Z Berbakti merupakan manifestasi komitmen perusahaan dalam menguatkan ekosistem pemberdayaan desa binaan sekaligus melibatkan generasi muda sebagai motor perubahan.
“Generasi muda, dengan segala aspirasinya, adalah sumber gagasan kreatif dan inovasi. Pelibatan mereka dalam program ini krusial untuk menyiapkan mereka menjadi pelopor perubahan dalam merealisasikan visi masa depan Indonesia,” jelas Hera.
* Harapan Baru untuk Teluk Kiluan
Kehadiran mahasiswa UNILA di Teluk Kiluan bukan hanya menyisakan jejak inovasi, tetapi juga harapan bagi warga. Lewat *Smart Reef Initiative*, transplantasi terumbu karang, dan ribuan mangrove yang ditanam, program ini diharapkan menjadi awal dari upaya berkelanjutan melindungi “surga tersembunyi” Lampung dari ancaman bencana maupun kerusakan ekosistem.
Program Genera-Z Berbakti resmi berakhir, namun warisan semangat dan karya nyata generasi muda tetap hidup di hati masyarakat desa binaan.