PLN UIP Sumbagsel Tanam 1.500 Pohon dalam Program Kampung Hijau Desa Jambu

MUARA ENIM,KORANRADAR.ID  - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan kembali menunjukkan komitmennya. Terkhusus dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai langkah nyata komitmen tersebut, PLN meresmikan program Kampung Hijau di Desa Jambu, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim dengan melakukan penanaman sebanyak 1.500 bibit pohon.

Program Kampung Hijau ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN. Mengedepankan aspek sosial, ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Peresmian ditandai dengan penanaman bibit pohon produktif di lahan Desa Jambu yang terdiri dari berbagai jenis pohon. Seperti Durian Bawor, Durian Musang King, Durian Duri, Mangga, Alpukat, Jabon dan Jati, ditanam di lahan desa maupun kebun masyarakat.

BACA JUGA:PLN UIP Sumbagsel Gelar Financial Wellness Untuk Bekali Strategi Pengelolaan Finansial Sehat dan Terarah

Kegiatan peresmian Program Kampung Hijau di Desa Jambu ini dihadiri oleh 70 peserta dari berbagai unsur. Mulai dari Pemerintah Desa, stakeholder, komunitas, hingga masyarakat setempat.  Hadir langsung PLH Camat Gelumbang, Ahyaudin, S.Sos , Kepala Desa Jambu, Beni Sutarman, Ketua Kelompok Jambu Berjema, Dedi Hartono, serta perwakilan dari tim PLN UIP Sumbagsel.

PLH Camat Gelumbang, Ahyaudin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada PLN dan masyarakat Desa Jambu.  “Kami menyambut baik inisiatif PLN melalui program Kampung Hijau ini. Tidak hanya menambah ruang hijau yang bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Sinergi seperti ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Ahyaudin.

BACA JUGA:PLN Genjot Proyek Panas Bumi, Dorong Swasembada Energi Nasional

Sementara itu, Kepala Desa Jambu, Beni Sutarman menegaskan bahwa program ini menjadi titik awal kemajuan desa menuju kawasan produktif dan lestari. “Kami sangat bersyukur Desa Jambu menjadi bagian dari program Kampung Hijau PLN. Masyarakat kami mendapatkan pengetahuan baru, akses bibit unggul, serta kesempatan untuk mengelola lahan secara produktif. Kami percaya, dengan kerja sama yang baik, desa ini akan tumbuh menjadi desa hijau yang membanggakan,” tutur Beni.

Selain peresmian dan penanaman pohon, PLN juga menggelar pelatihan pengelolaan kampung hijau yang diberikan kepada Kelompok Tani “Jambu Berjema”. Pelatihan ini mencakup teknik penanaman, perawatan tanaman, hingga strategi pemanfaatan hasil panen agar dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Ketua Kelompok Jambu Berjema, Dedi Hartono, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.  “Bantuan bibit, pelatihan dan pendampingan dari PLN membuat kami semakin optimis. Semoga apa yang ditanam hari ini akan menjadi manfaat jangka panjang untuk anak cucu kami. Pohon-pohon ini bukan hanya sumber buah, tetapi juga simbol harapan dan kehidupan,” ungkap Dedi.

Melalui Program Kampung Hijau, PLN UIP Sumbagsel berupaya menghadirkan inovasi sosial yang tidak hanya berfokus pada penghijauan, tetapi juga menghubungkan kepentingan lingkungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara PLN dan masyarakat, dimana keberadaan infrastruktur ketenagalistrikan dapat berjalan selaras dengan tumbuhnya ruang hijau produktif. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekologis. Berupa udara yang lebih segar dan lingkungan yang lebih asri. Tetapi juga manfaat ekonomi dari hasil pengelolaan pohon buah yang ditanam.

General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta, dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa keberhasilan program TJSL bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat. “Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam menjaga dan mengembangkan program. Dengan adanya Kampung Hijau Desa Jambu, kami berharap muncul kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi desa,” pungkas Zaky. (sep)