DPPKBPPPA PALI Kembali Jemput Bola Layani KB Gratis

DPPKBPPPA PALI mendatangi warga Desa Babat Kecamatan Penukal yang langsung melakukan pelayanan KB secara gratis dengan menerjunkan penyuluh lapangan KB.--
PALI, KORANRADAR.ID - Mewujudkan visi dan misi kepimpinan Asgianto-Iwan Tuaji menjadikan kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Maju menuju Indonesia Emas, salah satunya menjadikan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) kembali melakukan pelayaran jemput bola ke desa-desa.
Seperti belum lama ini DPPKBPPPA PALI mendatangi warga Desa Babat Kecamatan Penukal yang langsung melakukan pelayanan KB secara gratis dengan menerjunkan penyuluh lapangan KB yang disambut antusias warga sekitar.
Dikatakan Plt Kepala DPPKBPPPA PALI Mariono, pelayanan KB keliling dilakukan secara berkelanjutan tanpa menunggu adanya acara maupun menunggu perintah Bupati.
"Pelayanan KB gratis secara keliling adalah program yang disediakan oleh pemerintah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan Keluarga Berencana (KB). Dan dalam melakukan kegiatan ini kami tidak menunggu ada event atau perintah dari Bupati," ungkap Mariono, Rabu 30 Juli 2025.
Selain memudahkan kasus untuk memasang alat kontrasepsi, dijelaskan Mariono bahwa tujuan pelayanan KB secara keliling adalah untuk mengendalikan perkembangan jumlah penduduk, mencegah usia dini, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Pelayanan KB gratis secara keliling ini meliputi pemasangan alat kontrasepsi seperti IUD dan implant, serta penyuluhan tentang KB dan kesehatan reproduksi. Pelaksanaan pelayanan KB keliling dilaksanakan di berbagai tempat, termasuk desa dan kecamatan. Tim KB keliling akan mendatangi lokasi-lokasi tersebut untuk memberikan pelayanan KB secara gratis," jelas Mariono.
Untuk syarat calon peserta KB disebutkan Mariono tidak ribet cukup membawa identitas diri berupa fotocopy KTP/KK untuk menerima pelayanan KB. Pelayanan KB secara gratis ini manfaatnya dapat membantu masyarakat dalam merencanakan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup.
"Masyarakat cukup datang ke lokasi dimana kita menggelar pelayanan KB, jangan lupa bawa KTP atau KK. Syarat lain adalah Pasangan Usia Subur (PUS). Pada setiap kegiatan pelayanan, kita selipkan pesan agar menghindari pernikahan usia anak serta harus merencanakan kehamilan dan kelahiran," imbuhnya.
Harapan digelarnya pelayanan KB secara gratis dikemukakan Mariono adalah meningkatkan aksesibilitas. Dimana masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan KB tanpa biaya yang mahal.
"Harapan lainnya adalah mengurangi angka kelahiran. Dengan akses yang lebih mudah, masyarakat dapat lebih efektif dalam merencanakan keluarga dan mengurangi angka kelahiran yang tidak diinginkan. Kemudian meningkatkan kualitas hidup, dengan perencanaan keluarga yang lebih baik, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga," harapnya.
Harapan lainnya menggelar pelayanan KB secara gratis ditambahkan Mariono, bisa mengurangi kemiskinan, karena dengan mengurangi angka kelahiran, masyarakat dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup.
"Meningkatkan kesadaran masyarakat, dimana pelayanan KB gratis dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, pelayanan KB gratis dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," tutupnya. (whr)