The Fed Pangkas Suku Bunga, Biaya Pinjaman dan Arah Investasi Global Berubah

Pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) bukan hanya menyebabkan biaya pinjaman yang berubah, tapi juga arah investasi global.--
5. Manufacturing & PMI (Purchasing Managers' Index)
PMI di bawah 50 merupakan indikasi kontraksi industri. Jika sektor manufaktur melemah, The Fed mungkin melihat perlunya kebijakan moneter yang lebih longgar.
BACA JUGA:Rupiah Meningkat Meski Sikap The Fed Enggan Pangkas Suku Bunga AS
Kapan The Fed Akan Melakukan Cut Rate?
Meskipun Federal Reserve memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga pada pertemuan tanggal 7 Mei, pasar berjangka kini menunjukkan sekitar 51.1% kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September 2025. Pemotongan tambahan kemungkinan akan terjadi di akhir tahun 2025 untuk mendukung perlambatan ekonomi.
Apa yang Terjadi Apabila The Fed Tidak Menurunkan Suku Bunga?
Jika The Federal Reserve (The Fed) tidak menurunkan suku bunga, maka akan ada dampak signifikan terhadap likuiditas (ketersediaan uang) di sistem keuangan serta aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
1. Likuiditas Tetap Ketat
Suku bunga tinggi menyebabkan biaya pinjaman mahal, baik untuk konsumen maupun bisnis. Perbankan dan lembaga keuangan akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Masyarakat dan perusahaan cenderung menahan belanja dan investasi. Hasilnya, jumlah uang yang beredar dalam ekonomi melambat yang dapat memicu likuiditas menurun.
2. Penurunan Aktivitas Ekonomi
Kredit properti, modal usaha, dan konsumsi akan menurun karena bunga tinggi. Ini memperlambat pertumbuhan ekonomi, bisa berdampak pada: Peningkatan pengangguran, Penurunan laba perusahaan, Pelemahan pasar saham dan aset lainnya.
Dampak pada Pasar Keuangan
1. Pasar Saham Amerika
Kurangnya likuiditas dan tingginya cost of capital membuat investor enggan menaruh uang di saham yang memicu pasar saham bisa melemah.
2. Pasar Crypto