JAKARTA, KORANRADAR.ID – Di tangan Jane Dai dan putrinya, Fadu, selembar kertas berwarna bertransformasi menjadi origami bunga teratai yang bukan sekadar indah, tapi juga membawa pesan universal: "Sejati, Baik, dan Sabar." Teratai kertas mungil ini adalah bagian dari gerakan global "Petals of Peace", sebuah inisiatif yang lahir dari kisah memilukan dan semangat tak tergoyahkan.

Inisiatif "Petals of Peace" digagas di Brisbane, Australia, namun akar ceritanya terbentang hingga ke Tiongkok. Keluarga Jane dan Fadu adalah praktisi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong), sebuah sistem meditasi damai yang mengedepankan ajaran moral "Sejati, Baik, Sabar." Praktik ini membawa banyak manfaat positif bagi mereka, tidak hanya kesehatan yang meningkat pesat, tetapi juga menjadikan mereka pribadi yang lebih jujur, ramah, dan baik hati.

 

Tragedi di Balik Ketenangan: Penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok

 

Falun Dafa diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 1992 dan dengan cepat populer. Diperkirakan ada setidaknya 70 juta orang yang mempraktikkannya karena manfaat kesehatan dan kedamaian yang ditawarkannya.

BACA JUGA:TAK TERDUGA! Kelenteng Gie Hap Bio Berusia 3 Abad Rayakan HUT Dewi Kwan Im, Doa Serentak Bikin Merinding!

Namun, pada 20 Juli 1999, semua berubah. Pemimpin rezim komunis Tiongkok saat itu, Jiang Zemin, yang didorong rasa cemburu melihat popularitas Falun Dafa yang terus bertambah, melancarkan pemusnahan massal terhadap latihan damai ini.

Dunia keluarga Fadu pun seketika gelap. Ayah Fadu, yang rutin berlatih di taman, tak mengerti mengapa ia tak lagi diizinkan. Dalam upaya sederhana untuk menjelaskan manfaat positif yang ia rasakan, sang ayah menulis surat kepada rezim. Balasannya sungguh kejam: sekelompok pejabat komunis dan polisi menyerbu rumah mereka, membawa pergi ayah Fadu. Ia dipenjara secara ilegal, disiksa, dan akhirnya tewas terbunuh.

 

Origami Teratai: Harapan di Tengah Kegelapan

 

Kembali ke Australia, Fadu dan ibunya merindukan keluarga yang hilang. Untuk melepaskan diri dari kegelapan duka dan menyebarkan pesan belas kasih kepada anak-anak lain yang kehilangan orang tua akibat penganiayaan Falun Dafa, mereka mulai melipat bunga teratai kertas.

BACA JUGA:33 TON BERAS MENGGUYUR PALEMBANG! Kelenteng Kho Hong Tian Bikin Heboh dengan Bantuan Fantastis!

Dengan setiap kelopak yang dilipat, mereka menanamkan harapan untuk menyebarkan kesadaran global, melawan ketidakadilan yang terus berlangsung di Tiongkok. Inisiatif "Petals of Peace" dimulai pada tahun 2003 dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Seringkali, sebuah penanda kecil berisi informasi mengenai penganiayaan ini disematkan pada teratai, dihiasi manik-manik indah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan