Akhirnya, saat Musda tahun 2022, ia dipercaya menjadi Ketua DPD ASSPI Sumsel hingga tahun 2026 mendatang.
ASSPI sendiri menurut Cek Evad, tidak hanya bergelut di pariwisata saja, khususnya wisata kesehatan, namun ada 14 bidang keanggotaan ASPPI di antaranya, biro perjalanan wisata, hotel, perusahaan penerbangan, restoran dan usaha jasa boga, pemandu wisata, event organizer, dan lainnya.
Melalui tahun kedua di bawah kepengurusan dirinya, diharapkan anggota ASSPI Sumsel menjadi momentum Refeksi Diri untuk melompat lebih tinggi dan jauh lagi sehingga , visi organisasi Bangga - Tumbuh Berkembang bersama DPD ASSPI Sumsel dapat tercapai.
Ia juga menginginkan semua anggota merasa Bangga menjadi bagian dari ASSPI dan Tumbuh bersama bahu membahu dan menjadi saksi berkembangnya organisasi ini.
“Alhamdulillah, saat ini jumlah anggota yang berbayar dan teregistrasi di Sistem Nasional telah berlipat lebih dari 300 % dan mencakup 4 kota/Kabupaten di Sumsel,” ujarnya.
Ia juga berharap DPD ASPPI Sumsel makin Berkembang, baik kemampuan dan usaha para anggota setelah ikut bergabung dalam organisasi yang dibentuk pada tahun 2008 ini.
Terkait hal ini, pihaknya sudah melakukan beberapa terobosan seperti menjalin komunikasi dan kolaborasi secara intens dengan stakeholder pariwisata baik skala lokal maupun nasional melalui WAG ASPPI Sumsel & Friend.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah melakukan MoU dan PKS dengan beberapa Institusi dalam rangka mengembangkan Pariwisata Sumsel dan kemampuan aanggota dengan titik fokus Wisata Kesehatan Indonesia, terkhusus Sumatra Selatan.
Tak ketinggalan, para anggota juga dikirim untuk menghadiri Agenda DPD lain, mengikuti Pelatihan dan Bimtek, menghadiri undangan Seminar dan Gathering, serta mengadakan program-program trip bersama dalam rangka menyetarakan dan meningkatkan kemampuan setiap anggota.
“Kita juga telah membentuk wadah usaha bersama dalam format KOPERASI yaitu KMP-PPI (Pelaku Pariwisata Indonesia),” terangnya.
Saat ini pun, bersama DPD ASPPI Sumsel gencar memperjuangkan status Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II kembali menjadi bandara internasional, setelah beberapa waktu lalu diputuskan menjadi bandara domestik. (hen)