PAGARALAM, KORANRADAR.ID – Harga jual emas di pasaran saat ini mencatat kenaikan yang signifikan, mencapai angka Rp7,1 juta per suku. Namun, kenaikan ini belum mendorong peningkatan transaksi di toko-toko emas secara keseluruhan.
Salah satu pemilik Toko Emas yang merasakan dampak langsung dari kenaikan harga emas adalah Pak De, pemilik Toko Mas Dempo Jaya Indah yang terletak di simpang empat Pasar Dempo Permai. “Saat ini harga emas naik, usai Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, 2024 M, satu suku sudah mencapai Rp7,1 juta,” ujar Pak De.
Meskipun harga emas mengalami kenaikan, kata Pak De, belum terjadi peningkatan yang signifikan dalam pembelian emas oleh masyarakat. Banyak dari mereka lebih memilih untuk menukar emas dari pecahan satu suku menjadi pecahan setengah suku, bahkan menjadi seperempat suku, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan biaya sekolah yang mendesak.
Pak De berharap situasi hasil panen kopi nanti memuaskan sehingga harganya pun bertahan, yang mana saat ini harga kopi mencapai Rp57 hingga Rp60 ribu perkilogramnya. Dia juga menyoroti pentingnya keamanan yang tetap terjaga dengan baik sampai saat ini, karena percaya bahwa keamanan yang stabil akan berdampak positif pada kondisi ekonomi secara keseluruhan.
“Kami berdoa semoga hasil panen kopi para petani tahun ini memuaskan, sehingga pedagang seperti kami juga akan merasakan dampak positifnya," tambahnya.
Dengan kondisi ekonomi yang sedang tidak menentu, Pak De berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian, khususnya petani kopi, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, yang secara tidak langsung akan berdampak pada kesejahteraan pedagang seperti dirinya. (edi)