SUMSEL, KORANRADAR.ID - Salah satu kurangnya minat peserta didik untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah bisa disebabkan karena ketersediaan buku yang tidak beragam. Keberadaan perpustakaan di sekolah seringkali hanya diisi oleh buku paket alias buku mata pelajaran saja. Hal ini juga masih banyak ditemukan di sekolah jenjang SD hingga SMA di Kabupaten Lahat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Lahat H Firdaus Kurniawan melalui Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Handra Saputra mengatakan, tidak sedikit perpustakaan sekolah yang hanya menyediakan buku berbasis mata pelajaran (buku paket). Padahal untuk meningkatkan literasi gemar membaca bagi peserta didik bisa dimulai dari menyediakan bervariasi jenis buku.
“Ini yang kadang masih salah kaprah oleh pihak sekolah. Mereka hanya mengisi perpustakaan dengan buku paket saja. Gimana siswa mau tertarik membaca atau sekedar berkunjung ke perpustakaan sekolah bila yang mereka temukan buku itu-itu lagi,” ujarnya, Selasa 16 April 2024.
Handra menuturkan, setiap satuan pendidikan sudah seharusnya menyediakan buku yang berbeda-beda, sesuai usia peserta didik di jenjang pendidikan tersebut. Selain meningkatkan literasi gemar membaca peserta didik, upaya tersebut juga bisa membantu merefresh otak peserta didik.
“Misalnya seperti perpustakaan tingkat SD bisa juga ditambah dengan buku dongeng, legenda, cerpen, puisi atau jenis buku lainnya yang sesuai umur mereka,” terangnya.
Ditambahkan Handra, berbagai cara bisa dilakukan untuk menyediakan berbagai jenis buku di perpustakaan sekolah. Seperti melakukan kerjasama dengan Dispusip Lahat dalam refil (mengganti) buku dalam jangka waktu tertentu. “Buku adalah jendela ilmu benar adanya. Di sekolah, perpustakaan jadi sumber ilmu terbanyak,” sampainya. (man)