KORANRADAR.ID - Di tengah tantangan industri perbankan yang terus berubah, PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan kinerja mengesankan pada semester I 2025. Laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) mencapai Rp4,4 triliun, didukung pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 6,8% secara tahunan (YoY). Lebih dari sekadar angka, pencapaian ini menjadi cerminan keberhasilan CIMB Niaga dalam menjalankan transformasi digital yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyampaikan bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari strategi yang dijalankan secara konsisten dan disiplin. “Kami mencatat pertumbuhan kredit yang baik dan terukur sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar. Di saat yang sama, kami tetap menjaga kualitas aset, tingkat permodalan, dan likuiditas yang kuat, serta sumber pendapatan yang terdiversifikasi,” ujarnya.
Transformasi digital menjadi elemen kunci yang menggerakkan kinerja bank. Pada paruh pertama 2025, sebanyak 90% dari total transaksi finansial nasabah dilakukan melalui platform branchless banking, seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Bizchannel\@CIMB, ATM, dan OCTO Pay. Ini menunjukkan bahwa inovasi digital bukan lagi pelengkap, melainkan tulang punggung layanan perbankan modern.
CIMB Niaga juga terus mengembangkan ekosistem digitalnya dengan berbagai fitur baru yang memudahkan nasabah. Fitur QRIS Tap menjadi terobosan terbaru, memungkinkan pembayaran contactless hanya dengan perangkat Android ber-NFC. Inovasi lain seperti Click-to-Call dan isi ulang TapCash turut menambah kenyamanan pengguna dalam satu aplikasi.
Tidak hanya menghadirkan kemudahan transaksi harian, CIMB Niaga juga menaruh perhatian besar pada pengalaman digital dalam berinvestasi. Melalui kampanye #GetWealthSoon, bank ini mendorong literasi dan inklusi keuangan generasi muda dengan menyediakan akses investasi digital melalui OCTO. Nasabah dapat membeli reksa dana, obligasi, hingga logam mulia secara online, dilengkapi fitur perbandingan kinerja dan histori lima tahun terakhir.
Lompatan digital CIMB Niaga tidak berhenti pada aplikasi. Konsep kantor cabang turut berevolusi. Hingga 30 Juni 2025, sebanyak 54 lokasi di seluruh Indonesia telah mengadopsi model hybrid berupa Digital Branch dan Digital Hub. Kedua konsep ini menggabungkan layanan konvensional dengan teknologi mutakhir, seperti mesin Self-Service Banking dan tablet digital. Layanan seperti pembukaan rekening, penggantian kartu, dan pengkinian data nasabah kini dapat diselesaikan hanya dalam lima menit.
Model layanan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat interaksi nasabah dengan bank. Di tengah gempuran teknologi, CIMB Niaga tetap mempertahankan pendekatan personal yang ramah, menjadi diferensiasi penting di era perbankan digital.
Transformasi digital juga sejalan dengan komitmen keberlanjutan. CIMB Niaga aktif mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Sekitar 25% dari total pembiayaan bank, atau sekitar Rp57,6 triliun, dialokasikan untuk proyek berkelanjutan, seperti energi bersih dan kendaraan listrik.
Pada Januari 2025, CIMB Niaga turut serta dalam peluncuran perdagangan karbon melalui IDX Carbon. Langkah konkret lainnya adalah pemasangan panel surya di cabang Yogyakarta, simbol komitmen terhadap efisiensi energi.
Tak hanya mencatat kinerja kuat di ranah domestik, CIMB Niaga juga mendapat pengakuan internasional. Pada ajang Asian Banking & Finance Awards 2025 di Singapura, bank ini berhasil meraih lima penghargaan bergengsi, termasuk Corporate & Investment Bank of the Year Indonesia, Syndicated Loan of the Year Indonesia, dan Corporate Client Initiative of the Year Indonesia. Dua penghargaan lain disabet di kategori wholesale banking untuk Project Finance Deal of the Year dan Cross-Border Service Initiative of the Year.
Penghargaan tersebut menjadi wujud apresiasi terhadap inovasi layanan perbankan korporasi dan wholesale yang terus dikembangkan oleh CIMB Niaga.
Head of Corporate Banking CIMB Niaga, Miranty Supardi, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan kepercayaan nasabah serta efektivitas strategi yang dijalankan.
“Kami akan terus memperkuat posisi sebagai mitra strategis dalam mendukung pertumbuhan bisnis dan pembangunan nasional,” ujarnya.
Seluruh capaian ini memperkuat fondasi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Total aset konsolidasian mencapai Rp357,9 triliun, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp261,9 triliun dan rasio CASA yang sehat di angka 69%. Unit Usaha Syariah (CIMB Niaga Syariah) pun mencatatkan pertumbuhan positif dengan total pembiayaan Rp59,6 triliun.
Di tengah era percepatan digital, CIMB Niaga tidak hanya bertahan, tetapi tampil sebagai pelopor. Strategi yang menggabungkan kekuatan finansial, inovasi teknologi, dan komitmen terhadap keberlanjutan menjadikan CIMB Niaga sebagai institusi yang terus naik kelas menuju masa depan perbankan yang lebih inklusif, modern, dan berdampak.