PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Kemitraan strategis antara PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Palembang semakin erat!
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat pengawasan dan operasional Kabel Laut 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka. Sinergi ini menjadi langkah penting demi memastikan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat dan industri di Bangka Belitung.
Rapat koordinasi penting digelar di Hotel Harper Palembang pada Rabu (9/7). Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP, Zainuddin, SRM Perencanaan PLN UIP Sumbagsel, Ruly Chaerul, dan Manager UPP Sumbagsel 2 PLN, Adi Saputro.
Diskusi berfokus pada langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengamanan dan pengoperasian infrastruktur kabel laut, yang merupakan tulang punggung sistem kelistrikan di wilayah tersebut.
KSOP Tegaskan Komitmen Jaga Objek Vital Nasional
Zainuddin menegaskan komitmen penuh KSOP dalam mendukung operasional kabel laut sebagai Objek Vital Nasional.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan pengawasan ketat di sekitar jalur kabel laut, mengingat lokasinya yang berpotongan dengan jalur pelayaran. Dukungan ini kami berikan sebagai bentuk kontribusi nyata bagi ketahanan energi di Bangka Belitung," ujar Zainuddin.
Adi Saputro, Manager UPP Sumbagsel 2 PLN, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan KSOP mencakup berbagai aspek. Mulai dari pemantauan rutin, penyiapan perizinan, hingga sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di sektor maritim.
"Dengan dukungan penuh dari KSOP, kami dapat melakukan langkah-langkah proaktif yang diharapkan dapat meminimalkan gangguan dan menjaga kinerja optimal infrastruktur kelistrikan di Bangka Belitung untuk jangka panjang," jelas Adi.
Kabel Laut 36 KM, Penopang Utama Listrik Bangka Belitung
General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta, menjelaskan bahwa infrastruktur kabel laut ini membentang sepanjang 36 kilometer sirkuit. Kabel ini telah beroperasi sejak tahun 2022 dan menjadi tulang punggung utama pasokan listrik di Bangka Belitung, dengan kapasitas beban puncak mencapai 210 MW.
"Infrastruktur ini tidak hanya tentang keandalan pasokan listrik, tapi juga tentang keberlangsungan hidup masyarakat dan industri. Melalui kerja sama yang solid dengan KSOP dan pihak terkait lainnya, kami berkomitmen untuk terus memperkuat keandalan pasokan listrik di wilayah ini," pungkas Zaky.