Emas bisa kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil (yield), sehingga kalah bersaing dengan instrumen pendapatan tetap (obligasi) saat suku bunga tinggi.
4. Nilai Tukar Dolar AS Menguat
Suku bunga tinggi menarik investasi asing ke aset dolar seperti obligasi AS akibat dolar AS menguat yang bisa menekan nilai tukar mata uang negara lain dan mempersulit negara berkembang.
Mengapa Trump Sangat Ingin The Fed Menurunkan Suku Bunga?
Donald Trump ingin The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga karena hal itu sejalan dengan kepentingan politik dan strateginya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebagai figur yang kembali mencalonkan diri dalam pemilu, Trump berkepentingan agar ekonomi terlihat kuat, dengan pertumbuhan tinggi, lapangan kerja meningkat, dan pasar saham mencetak rekor.
Suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong konsumsi, investasi, dan harga aset seperti saham dan properti, sehingga menciptakan efek kekayaan (wealth effect) yang menguntungkan citra kepemimpinannya. Selain itu, Trump juga dikenal dengan kebijakan tarif dan proteksionisme, yang berisiko memicu inflasi dan memperlambat perdagangan. Dengan menurunkan suku bunga, The Fed dapat membantu mengimbangi tekanan ekonomi dari kebijakan dagang tersebut. Trump juga memiliki kepentingan fiskal: suku bunga rendah akan menurunkan beban bunga utang pemerintah, yang terus membengkak akibat belanja besar selama masa jabatannya. Lebih jauh lagi, suku bunga rendah bisa melemahkan dolar AS, membuat ekspor Amerika lebih kompetitif.
Apa Yang Harus Investor Lakukan Untuk Menghadapi Situasi Global?
1. Diversifikasi Portofolio
Ketidakpastian ekonomi dan pasar membuat diversifikasi sangat penting. Jangan hanya fokus di satu aset, terutama aset berisiko tinggi seperti crypto. Gabungkan saham defensif, aset safe haven (emas, obligasi), dan beberapa aset crypto yang punya fundamental kuat.
2. Pantau Kebijakan Moneter dan Inflasi
Suku bunga dan kebijakan The Fed sangat mempengaruhi pasar. Jika The Fed memangkas suku bunga, likuiditas bisa meningkat dan mendorong reli saham serta crypto. Sebaliknya, kenaikan suku bunga atau kebijakan ketat bisa menekan harga.
3. Perhatikan Volume dan Sentimen Pasar
Kenaikan volume perdagangan dan sentimen positif bisa jadi tanda awal reli. Namun, waspadai juga volatilitas tinggi yang umum terjadi saat pasar bereaksi terhadap berita ekonomi.
4. Siapkan Strategi Keluar dan Masuk (Entry & Exit)
Gunakan analisis teknikal dan fundamental untuk menentukan waktu yang tepat masuk dan keluar pasar. Jangan terburu-buru ikut FOMO (fear of missing out).