Jokowi Copot Dua Menteri PDI Perjuangan
Ada tiga menteri baru yang diangkat Jokowi, menggantikan dua menteri asal PDI Perjuangan yang tak lagi menjabat.--
Apa kata para menteri baru usai dilantik?
Ketika ditanya apakah reshuffle ini berbau politis, Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa ini adalah "hak prerogatif presiden".
"Jadi enggak ada sama sekali dikotomi partai pemerintah dan lain-lain. Yang jelas presiden memberi kepercayaan dan memberi tugas kepada saya," kata Supratman kepada wartawan usai dilantik di Istana Negara.
Supratman menuturkan bahwa tugas utama yang dia terima dari presiden adalah untuk melakukan reformasi di bidang hukum serta mengintegrasikan aturan yang tumpang tindih.
Dia mengaku telah sowan kepada Prabowo, sebagai pimpinan partainya, sebelum dilantik pada pagi ini.
Soal apakah posisi ini akan berlanjut hingga pergantian presiden pada Oktober nanti, Supratman mengatakan tak bisa menjawabnya.
"Tentu itu penugasan berikutnya dengan presiden terpilih," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil Lahadalia mengatakan tugas utamanya adalah mempercepat dan mengoptimalkan produksi sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan negara.
Ketika ditanya mengenai sisa waktu yang hanya tinggal dua bulan, Bahlil mengatakan akan "memberikan yang terbaik".
Sementara itu, Rosan Roeslani menyatakan akan menjalankan amanah "sebaik-baiknya".
"Karena kebetulan juga menteri investasi sebelumnya sudah seperti adik saya, kita komunikasi sangat baik, tadi malam kami sudah bicara supaya perpindahan itu berjalan dengan baik dan mulus, karena program-program yang sudah dicanangkan ini harus kita selesaikan," kata Rosan.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan reshuffle kabinet ini diperlukan guna mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan.
"Agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif," katanya.
Ari membenarkan salah-satu menteri yang akan diganti adalah Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Yasonna Laoly, kelahiran 1953, adalah salah-seorang menteri di kabinet Jokowi yang berasal dari PDI-P.
Hubungan Jokowi dan partai berlambang banteng itu renggang sejak Pilpres 2024 lalu.