Transformasi dari Bank Jasa Jakarta, Bank Saqu Tumbuh jadi Bank Digital dengan 3,2 Juta Nasabah
Head of Marketing & Branding Bank Saqu Willy Apriando (kedua kiri) bersama para pemenang Solopreneur Academy 2025 saat memperkenalkan program Good Gesture dalam diskusi inspiratif bertajuk Kindness in Motion: Turning Creativity into Meaningful Change di I--
KORANRADAR.ID – Bank digital milik Astra Financial dan WeLab, PT Bank Saqu Indonesia, kian menegaskan posisinya di industri perbankan digital nasional. Memasuki tahun kedua beroperasi, Bank Saqu mencatat jumlah nasabah mencapai 3,2 juta per November 2025, di mana sekitar 40 persen di antaranya merupakan solopreneur atau pengusaha mandiri yang menjalankan bisnis sekaligus menjadi satu-satunya karyawan.
Capaian tersebut meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, ketika jumlah nasabah masih berkisar 2 juta. Lonjakan ini mencerminkan respons positif masyarakat terhadap transformasi Bank Saqu dari entitas sebelumnya, PT Bank Jasa Jakarta, menjadi bank digital yang fokus pada generasi produktif dan pelaku usaha mandiri.
“Peran bank di era digital bukan sekadar tempat menabung, tetapi menjadi katalisator bagi individu dan pelaku usaha untuk tumbuh bersama. Dalam dua tahun ini, kami melihat bagaimana semangat aktif dan produktif telah menjadi bagian dari gaya hidup nasabah kami,” ujar Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan, dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 19 November 2025.
Sejak resmi diluncurkan pada 20 November 2023, Bank Saqu membukukan berbagai pencapaian penting. Di antaranya, tingkat kepuasan nasabah atau Net Promoter Score (NPS) yang mencapai 90 persen, peluncuran dua fitur Patungan menggunakan fitur Undang Teman dan Set Target, serta integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam beragam aspek operasional dan layanan.
Pemanfaatan AI tersebut digunakan untuk meningkatkan personalisasi layanan, efisiensi proses, dan sekaligus mendorong literasi keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi nasabah.
Tak hanya lewat produk dan teknologi, Bank Saqu juga membangun kedekatan dengan nasabah melalui komunitas dan gaya hidup. Salah satunya melalui inisiatif Sunrise Society, komunitas gaya hidup aktif yang mengajak masyarakat memulai hari dengan bergerak di pagi hari, membangun koneksi, dan menumbuhkan semangat hidup lebih aktif dan produktif.
Inisiatif ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai ekosistem olahraga, mulai dari lari, padel, hyrox workout, panahan, hingga bulu tangkis. Melalui pendekatan komunitas ini, Bank Saqu ingin menegaskan bahwa layanan finansial dapat terhubung erat dengan pola hidup sehat, produktif, dan kolaboratif.
Pada tahun ini, Bank Saqu juga memperkenalkan program Good Gesture, sebuah inisiatif inklusivitas berbasis teknologi yang berkolaborasi dengan komunitas Tuli dan para pemenang Solopreneur Academy 2025. Program ini dirancang untuk menciptakan literasi keuangan yang lebih mudah diakses, dipahami, dan ramah bagi berbagai kalangan, termasuk kelompok difabel.
Angela menegaskan, Bank Saqu berkomitmen memperkuat posisinya sebagai mitra finansial terpercaya bagi generasi produktif, solopreneur, dan pelaku usaha mandiri.
“Dua tahun perjalanan ini baru permulaan. Kami akan terus menghadirkan produk, komunitas, dan ekosistem yang membuat finansial menjadi bagian dari kehidupan yang menyenangkan dan bermakna,” ujarnya.
Transformasi dari PT Bank Jasa Jakarta menjadi PT Bank Saqu Indonesia sendiri dikukuhkan melalui persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Mei 2025. Pergantian nama dan identitas ini menandai komitmen kuat Bank Saqu untuk berinovasi menghadirkan layanan finansial yang cerdas, relevan, dan berorientasi pada nasabah, terutama di era digital yang menuntut kecepatan, kenyamanan, dan personalisasi.