STIHPADA Palembang Meraih Akreditasi Unggul serta Baik Sekali

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Untuk diketahui masyarakat luas bahwa berdirinya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang yakni pada tahun 1994, di mana di tangan almarhum Prof H Abu Daud Busroh, S.H, PTS STIHPADA ini yang sudah di jalankannya sejak lama dan kampus ini beberapa puluh tahun yang lalu berada di simpang Pamor, Plaju.

STIHPADA didirikan oleh Almarhum Prof Abu Daud Busroh, S.H yang merupakan salah satu tokoh hukum legenda kota Palembang telah banyak berkiprah baik dari segi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya kota Palembang dan kejayaan STIHPADA tetap diteruskan dan dikembangkan potensinya, demikian diutarakan Ketua STIHPADA Assoc Prof Dr Firman Freaddy Busroh, S.H., M.Hum., CTL saat ditemui di ruang kerjanya.

Dikatakan Ketua STIHPADA Assoc Prof Dr Firman Freaddy Busroh, S.H., M.Hum., CTL, Di mana untuk PTS STIHPADA Palembang saat ini berlokasi di Sukabangun 2 Nomor 1610, Kecamatan Sukarami kota Palembang telah banyak melahirkan alumni sekitar 6 ribuan yang tersebar di berbagai profesi dan sebagian telah menjadi tokoh masyarakat. 

“Di mana sekian lama perjalanan PTS STIHPADA berkiprah di dunia pendidikan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa terkhususnya di bidang hukum, maka pada akhirnya meraih Akreditasi UNGGUL dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),” ujarnya

“Adapun dengan capaian hasil akreditasi Unggul berdasarkan data dari Akreditasi BAN PT, Program Studi Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Hukum STIHPADA satu-satunya Program Studi S1 hukum yang meraih Akreditasi Unggul Se Kota Palembang,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, di mana itu diketahui berdasarkan dari SK Nomor : 4644/SK/ BAN-PT/Ak/S/VI/2024, yakni Surat Keputusan dari Ketua BAN PT. Adapun untuk proses persiapan reakreditasi Program Studi Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Hukum ini sendiri memakan waktu kurang lebih 5 bulan yaitu sejak Desember 2023. 

Setelah keluar nomor SK ini mungkin untuk sertifikat atau bentuk lainnya akan muncul disistem BAN PT, bahkan bukan hanya itu saja untuk di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) juga yang pertama itu berdasarkan hasil dari ruang kerja wilayah yang ada di L2Dikti Wilayah 2.

“Untuk diketahui L2Dikti Wilayah II itu sendiri meliputi Sumsel, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung (Babel). Selain itu juga yang membanggakan adalah dan untuk Sekolah Tinggi Hukum, PTS STIHPADA Palembang yang pertama untuk di Indonesia,” katanya.

Masih dilanjutkannya, di mana pada tahun 2023 STIHPADA meraih kesuksesan di mana memperoleh 3 (tiga) sekaligus Akreditasi BAIK SEKALI yakni Program Studi S1 Ilmu Hukum, Program Studi S2 Magister Hukum, Akreditasi Institusi dari BAN PT. 

Hal ini memang terlihat nyata adanya, di mana berkat kinerja STIHPADA yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya, di mana saat ini untuk sumber daya manusia (SDM) Doktor Hukum di STIHPADA telah berjumlah 16 Doktor Hukum.

“Bahkan di kita sendiri masih ada 2 dosen lagi yang akan segera menyusul untuk Doktor Hukum. di mana STIHPADA yang membiayai semua pendidikan S3 Doktor Hukum untuk Dosen Tetapnya,” ucapnya.

Masih disampaikannya, untuk Kiprah Internasionalnya sendiri untuk PTS STIHPADA juga sangat banyak seperti International Conference, Student Mobility, Jurnal Internasional Bereputasi, Prosiding Internasional.

Bahkan bukan hanya itu saja, kita juga banyaknya menjalin kerja sama Internasional berbentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan perguruan tinggi luar negeri seperti Utrecht University (Belanda), Hankuk University (Korea Selatan) dan masih banyak lagi dan bahkan STIHPADA pernah diundang oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) / United Nations di Geneva sebagai delegasi untuk ikut menyusun Deklarasi terhadap AI dalam bidang Ilmu Hukum. 

“Banyak sekali prestasi diraih dosen dan mahasiswa baik di tingkat Nasional maupun Internasional, dengan diraihnya Akreditasi Unggul pada Program Studi Ilmu Hukum dari BAN PT maka STIHPADA menjadi pionir akreditasi Unggul untuk Program Studi Ilmu Hukum di kota Palembang dengan melalui 9 standar penilaian instrumen terbaru akreditasi perguruan tinggi,” imbuhnya. (dav)