30 Tahun Menginspirasi M. Isnaini, Sang Penggerak Budaya Aman Berkendara
Safety Riding, Muhamad Isnaini, saat memberikan instruksi kepada pengendara agar aman saat berkendara di jalanan.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Di antara deru kendaraan di jalan raya Palembang, ada satu nama yang telah tiga dekade lebih menjaga agar setiap perjalanan tetap aman. Ia bukan pejabat atau tokoh publik, melainkan seorang pelatih yang tanpa lelah menyalakan kesadaran: Muhamad Isnaini, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Sumsel (AMS).
Senyumnya ramah, tutur katanya lembut, tapi prinsipnya tegas: keselamatan di jalan bukan sekadar keterampilan, melainkan tanggung jawab moral. Dari tangan dinginnya, ribuan pengendara dari pelajar, komunitas motor, hingga pekerja belajar memahami makna sejati dari berkendara yang aman.
Perjalanan Isnaini dimulai sederhana. Tahun 1995, ia bergabung di Astra Motor Sumsel sebagai staf teknis di ruang servis kecil di Plaju. Setiap hari ia bergelut dengan baut dan oli, tanpa pernah menyangka bahwa langkah kecil itu akan membawanya menjadi pelopor keselamatan berkendara di Sumatera Selatan.
Semangat belajarnya yang tinggi membuatnya menonjol. Tahun 2005, ia dipercaya menjadi instruktur safety riding. Itulah titik balik hidupnyadari teknisi bengkel menjadi pendidik yang menanamkan nilai keselamatan.
“Awalnya saya cuma ingin bekerja sebaik mungkin. Tapi dari keseharian, saya sadar banyak pengendara belum paham arti keselamatan,” kenangnya.
Kesadaran itu tumbuh menjadi tekad. Bagi Isnaini, motor bukan sekadar alat transportasi, melainkan amanah yang harus dikendalikan dengan disiplin dan tanggung jawab.
Langkah Isnaini tidak selalu mudah. Ia harus belajar teknik berkendara profesional, mengasah kemampuan komunikasi, hingga menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Kerja keras itu berbuah hasil ketika pada tahun 2009, ia berhasil meraih Juara III Kompetisi Safety Riding Nasional AHM, mewakili Astra Motor Sumsel.
Namun bagi Isnaini, piala bukan tujuan akhir. “Prestasi itu bonus. Yang utama adalah bagaimana kita bisa membuat orang lain lebih selamat di jalan,” ujarnya tenang.
Sejak saat itu, Isnaini menjadi sosok sentral dalam berbagai pelatihan dan kampanye keselamatan berkendara. Ia melatih ribuan peserta di sekolah, kampus, komunitas motor, hingga perusahaan mitra. Dalam setiap sesi, ia selalu menyelipkan pesan moral: keselamatan bukan aturan kaku, melainkan bentuk kasih sayang kepada diri sendiri dan sesama pengguna jalan.
Konsistensi Isnaini dalam edukasi keselamatan mengantarkannya pada kolaborasi erat dengan Satlantas Polrestabes Palembang sejak tahun 2005. Bersama aparat kepolisian, ia aktif menggelar kegiatan edukatif dan kampanye #Cari_Aman di berbagai wilayah.
Ipda M. Muhtasor, rekan yang telah lama bekerja sama dengannya, menyebut Isnaini sebagai sosok yang menginspirasi.
“Pak Isnaini punya pendekatan yang membumi. Ia tak sekadar mengajarkan teknik, tapi membangkitkan kesadaran. Anak muda dan komunitas motor merasa dekat dengannya,” ungkapnya.
Melalui sinergi itu, Astra Motor Sumsel dan Polrestabes Palembang terus memperkuat pesan bahwa keselamatan harus menjadi budaya bersama, bukan hanya sekadar imbauan sesaat.
Bagi Isnaini, profesi sebagai instruktur safety riding bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hidup. Ia percaya, membangun kesadaran membutuhkan waktu, ketelatenan, dan hati yang tulus.