Lautan Masyarakat Lahat Gaungkan Solidaritas untuk Palestina di Hari Santri Nasional 2025
Puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Kabupaten Lahat memadati dua titik utama, Tugu Patung Si Pahit Lidah dan Stasiun PJKA, untuk mengikuti apel akbar Hari Santri Nasional.--
PERINGATAN Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Lahat berlangsung dengan penuh semangat kebangsaan dan kepedulian kemanusiaan. Tak hanya menjadi ajang syiar dan refleksi perjuangan santri, ribuan peserta juga menyuarakan dukungan kuat untuk kemerdekaan Palestina.
Sejak pagi hari, Rabu 22 Oktober 2025, puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Kabupaten Lahat memadati dua titik utama, Tugu Patung Si Pahit Lidah dan Stasiun PJKA, untuk mengikuti apel akbar Hari Santri Nasional.
Lautan manusia yang diperkirakan mencapai lebih dari 50 ribu peserta itu, mengenakan busana dominan putih dan hitam, membentang sejauh tiga kilometer di jantung Kota Lahat.
Usai apel, peserta melaksanakan pawai akbar (long march) menuju lapangan eks MTQ, tempat acara utama digelar. Sepanjang rute pawai, massa diiringi lantunan shalawat, tabuhan drumband, dan orasi kemanusiaan dari mobil komando yang membakar semangat.
Pemandangan paling memukau datang dari bentangan bendera Merah Putih dan bendera Palestina sepanjang 1,5 kilometer yang membentang megah di tengah barisan peserta. Simbol persaudaraan dua bangsa itu menjadi pesan kuat tentang persatuan umat dan kemanusiaan tanpa batas.
“Semangat santri bukan hanya untuk menegakkan agama dan bangsa, tapi juga membela nilai-nilai kemanusiaan universal,” ujar salah satu orator dari atas mobil komando, disambut takbir dan tepuk tangan meriah peserta.
Selain orasi dan doa bersama, panitia juga menggelar penggalangan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Antusiasme warga luar biasa, dari anak-anak hingga lansia, turut menyumbang dengan penuh keikhlasan. Hingga akhir acara, total donasi yang terkumpul mencapai lebih dari Rp500 juta.
Dalam sambutannya, Bupati Lahat H Bursah Zarnubi SE, menyampaikan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud komitmen moral santri dan masyarakat Lahat terhadap kemanusiaan.
“Jutaan orang Palestina terusir dari tanah airnya, ribuan menjadi korban. Hari ini, Lahat ingin menyampaikan pesan kepada dunia: Palestina ada di hati kita, rakyat Indonesia,” tegas Bursah dengan suara bergetar.
Ia juga mengutip pesan sejarah Presiden Soekarno, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada rakyat Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia akan berdiri menentang penjajahan.
Bupati Bursah tampak haru saat menyaksikan semangat masyarakat yang tak henti-hentinya menyalurkan donasi. “Ini bukan soal besar kecilnya sumbangan. Seberat gandum pun sangat berarti untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina,” ujarnya menutup sambutan dengan mata berkaca-kaca.
Acara ini juga menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan aktivis kemanusiaan, di antaranya Hariman Siregar (tokoh Malari), Connie Rahakundini Bakrie (Guru Besar St Petersburg State University, Rusia), Syahganda Nainggolan (Direktur Great Institute), Nasrullah (Ketua Umum KB PII), dan Irma Hutabarat (jurnalis senior).
Kehadiran mereka memperkuat pesan solidaritas global dari Lahat untuk Palestina. (adv/man)