Pameran Prangko “Para Pendiri Bangsa” di Palembang: Kenang Sejarah Lewat Filateli

Pameran Prangko bertajuk “Para Pendiri Bangsa” resmi digelar di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang, dibuka oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia yang juga Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PPFI) , Fadli Zon di Mu--

Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut baik pameran ini dan menyebutnya sebagai momentum mengingatkan generasi muda akan pentingnya warisan budaya.

“Palembang yang berusia 1.342 tahun telah memberi banyak kontribusi bagi sejarah bangsa. Semangat pelestarian budaya harus terus kita gelorakan,” tegasnya.

Sementara Wali Kota Palembang H. Ratu Dewa menambahkan bahwa museum kini harus menjadi ruang publik terbuka dan kolaboratif. Ia juga mengumumkan tiga Warisan Budaya Takbenda (WBTb) asal Palembang yang resmi ditetapkan pada 2025, yaitu Aesan Paksangko, Rumah Rakit Palembang, dan Bubur Suro Palembang.**

“Penetapan ini bukti nyata komitmen kita menjaga warisan leluhur,” ujarnya. Ia juga mengumumkan bahwa Museum SMB II kini berstatus Museum Tipe A berstandar nasional.

Dimeriahkan Seni Tradisional dan Target 30 Ribu Pengunjung

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sulaiman Amin, menambahkan bahwa ini adalah kali pertama pameran prangko bertema pendiri bangsa digelar di Indonesia.

“Palembang menjadi kota pembuka. Koleksi prangko ini menampilkan wajah-wajah para pendiri bangsa lengkap dengan kisah perjuangan mereka,” ujarnya.

Selain pameran, Jumpa Museum 2025 juga menghadirkan seni tradisional seperti Tanjidor, Dulmuluk, dan Tari Kreasi Sumsel sebagai bentuk pemberdayaan seniman lokal. Dinas Kebudayaan menargetkan 30 ribu pengunjung museum hingga akhir 2025, dengan pendapatan retribusi sebesar Rp80 juta.

Saat ini, tercatat 12.500 pengunjung dengan pendapatan Rp58 juta per Oktober 2025. Tiket masuk museum juga terjangkau: Rp2.000 untuk anak-anak, Rp5.000 untuk dewasa, dan Rp20.000 untuk wisatawan mancanegara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan