Gula Aren Sumsel Binaan Bank Indonesia Tembus Pasar Internasional

Caption : Petugas karantian Sumsel tengah melakukan layanan sertifikasi dan pengawasan agar komoditas kita terjamin aman, sehat, dan sesuai ketentuan negara tujuan. --
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Bank Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk Go Ekspor. Buktinya, UMKM binaan Bank Indonesia berhasil menembus pasar internasional dengan mengirimkan gula aren asal Sumatera Selatan ke Taiwan.
Sebanyak 1 ton gula aren, senilai Rp27 juta, resmi diberangkatkan dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Pelepasan ekspor perdana ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan dengan Badan Karantina Indonesia (Karantina Sumsel) dan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Ekspor perdana ini dilakukan oleh UMKM binaan Bank Indonesia yang merupakan bagian dari Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) 2025. Ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pengembangan UMKM yang dijalankan oleh BI untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar global.
Kepala Karantina Sumatera Selatan, Sri Endah Ekandari, mengapresiasi keberhasilan ini. Ia menegaskan, “Ekspor ini membuktikan bahwa produk lokal Sumatera Selatan mampu menembus pasar internasional. Karantina akan terus mendukung melalui layanan sertifikasi dan pengawasan agar komoditas kita terjamin aman, sehat, dan sesuai ketentuan negara tujuan.”
BACA JUGA:Ekspor 50 Ton Santan Beku dari Sumsel ke China, Karantina Sumsel Pastikan Mutu Produk
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Cik Ujang, turut hadir dan menyerahkan langsung Phytosanitary Certificate kepada eksportir. Ia berharap pencapaian ini menjadi penyemangat bagi UMKM lain untuk terus menjaga kualitas produk. “Ini adalah bukti nyata bahwa produk lokal kita memiliki kualitas dan daya saing. Jaga mutu produk, karena yang kita hadapi adalah standar internasional. Kualitas adalah kunci keberlanjutan ekspor kita,” tegasnya.
Selain gula aren, pada kesempatan yang sama juga dilakukan ekspor produk khas Sumsel lainnya, yaitu kerupuk kemplang. Keberhasilan ekspor ini menandai langkah penting dalam mendorong diversifikasi produk ekspor Sumsel, tidak hanya bertumpu pada komoditas utama seperti kopi, kelapa, dan karet, melainkan juga produk olahan pangan bernilai tambah.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi dorongan kuat bagi UMKM lain di Sumsel untuk berani Go Ekspor dan membawa nama Sumatera Selatan ke pasar dunia. (sep)