Bitcoin Berpotensi Tembus US$115.000 di Juli 2025, dengan Syarat Ini!

ilustrasi bitcoin lagi dipuncak--
KORANRADAR.ID - Analis memperkirakan Bitcoin berpeluang mencetak rekor tertinggi baru di atas US$115.000 pada awal Juli 2025. Proyeksi ini didorong oleh kombinasi minat institusional yang terus menguat dan potensi pelemahan ekonomi Amerika Serikat yang tercermin dari data ketenagakerjaan.
Menurut laporan Cointelegraph pada Kamis (5/6/2025), analis dari Bitfinex menyatakan bahwa skenario bullish bisa terwujud jika arus masuk ke ETF Bitcoin spot tetap kuat. Proyeksi ini juga diperkuat oleh ekspektasi bahwa laporan tenaga kerja AS akan menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi.
“Dengan kondisi tersebut, harga Bitcoin berpotensi menyentuh US$115.000 atau bahkan lebih tinggi di awal Juli,” ungkap mereka.
Menurut data dari SoSoValue, ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat telah mencatat arus masuk dana bersih sebesar US$197 juta sepanjang Mei. Ini terjadi di tengah reli harga Bitcoin yang sempat menembus level US$111.970 sebelum terkoreksi ke kisaran US$105.000 saat ini. Meskipun terjadi penurunan harga, minat investor institusional tampak masih solid.
BACA JUGA:XRP Dilirik IMF & R3 untuk Proyek Stablecoin di Palau
Analis Bitfinex menilai bahwa koreksi harga memang memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, tetapi secara umum sentimen tetap positif. Hal ini terlihat dari skor Indeks Fear and Greed kripto yang masih berada di angka 57, masuk dalam kategori “Greed” atau rakus, menunjukkan dominasi optimisme investor terhadap pasar aset digital.
Laporan Tenaga Kerja AS Jadi Penentu Arah Jangka Pendek
Fokus utama pasar saat ini tertuju pada laporan ketenagakerjaan bulanan dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, yang dijadwalkan rilis pada 6 Juni. Laporan ini menjadi indikator penting karena memengaruhi arah kebijakan suku bunga Federal Reserve, yang pada gilirannya berdampak terhadap daya tarik aset berisiko seperti Bitcoin.
Jika laporan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi, maka peluang pemangkasan suku bunga kemungkinan tertunda. Hal ini berpotensi menguatkan nilai dolar AS dan menekan harga Bitcoin, yang menurut analis bisa turun menguji level support di sekitar US$102.000 atau lebih rendah.
BACA JUGA:Survei: Pi Network Salip XRP dan Jadi Kripto Paling Dipakai
Sebaliknya, jika data ketenagakerjaan menunjukkan pelemahan, narasi disinflasi akan menguat, membuka peluang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat. Skenario ini dinilai sangat mendukung pergerakan positif harga Bitcoin dalam jangka pendek.
“Secara keseluruhan, hasil laporan ini akan sangat penting bagi para trader dengan jangka waktu yang lebih rendah, tetapi hanya akan menjadi bagian kecil dari teka-teki yang lebih besar dalam skema yang lebih besar,” jelas analis Bitfinex.
Adapun meski sentimen pasar cenderung optimis, Bitfinex tetap mengingatkan adanya potensi koreksi. Dalam skenario bearish, Bitcoin bisa menembus batas psikologis US$100.000 dan turun ke kisaran US$95.000–US$97.000. Menurut analis, area ini dapat menjadi titik akumulasi yang menarik bagi investor jangka panjang. Terakhir kali Bitcoin menyentuh kisaran tersebut terjadi pada 7 Mei 2025.