Pemkab OKI dan Provider Hadirkan Internet di Desa Susah Sinyal

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering terus berupaya meningkatkan akses internet di desa-desa terpencil yang susah sinyal--
KAYUAGUNG, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering terus berupaya meningkatkan akses internet di desa-desa terpencil yang susah sinyal.
Targetnya adalah mengentaskan blank spot internet di kawasan pesisir timur OKI dan desa-desa yang menghadapi kendala sinyal.
Bekerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi (Provider) Pemkab OKI melalui Dinas Kominfo OKI berupaya menghapus titik-titik blank spot dalam program Sinyal Kuat.
"Pertemuan kita hari ini bertujuan untuk merumuskan upaya untuk pengentasan blank spot maupun lemah sinyal di wilayah terpencil," ungkap Bupati OKI melalui Asisten III Setda OKI Hj Nursula pada rakor penuntasan desa blankspot dan lemah sinyal di Ruang Rapat Bende Seguguk I Setda OKI, belum lama ini.
BACA JUGA:Hadiri Pembukaan STQH XXVIII , Muchendi Beri Dukungan Kafilah OKI
BACA JUGA:Gen Z di OKI jadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
Plt Kepala Diskominfo OKI Adi Yanto menyebut masih terdapat 47 desa blankspot di Kabupaten OKI dan puluhan desa lainnya lemah sinyal. "Program prioritas Bapak Bupati Muchendi untuk berupaya mengatasi blank spot (daerah tanpa sinyal) atau kesulitan jaringan internet di OKI,” jelas Adi.
Pada 2024 lalu, tambah Adi, Kabupaten OKI menerima program tower telekomunikasi dari Dirjen PPI Kominfo (Komdigi) di 12 desa, di antaranya Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam, Desa Toman Kecamatan Tulung Selapan, Desa Parit Raya Kecamatan Cengal, Desa Talang Makmur Kecamatan Sungai Menang, Desa Talang Rimba Kecamatan Cengal, Desa Gading Mas Kecamatan Sungai Menang, Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji dan Desa Kebon Cabe Kecamatan Cengal.
Selain itu, OKI juga mendapat bantuan internet satelit VSAT dari BAKTI Komdigi yang diterima oleh 1 Kantor Desa dan 17 sekolah diantaranya SD N 1 Bandar Jaya Kecamatan Air Sugihan, MI Swasta Nurun Zahabun Desa Marga Tani, Air Sugihan.
"Namun karena kondisi geografis dan luasnya wilayah, di beberapa desa masih menghadapi kendala konektivas telekomunikasi," ujar Adi.
Oleh sebab itu, terang dia, pihaknya mempertemukan provider dan kepala desa yang wilayahnya masih terkendala sinyal untuk bersama mencari solusi. (eml)