PJ Gubernur Bersama Kepala BI Sumsel, Pimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Kepala BI Sumsel dan pengurus TPID Menghadiri High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengingatkan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan (BI Sumsel) untuk bekerja mengatasi ancaman kenaikan inflasi jelang akhir tahun.
Tak hanya ancaman inflasi dari harga sembako akhir tahun, Elen Setiadi juga mengingatkan ada juga ancaman dari penerapan subsidi tepat sasaran. kepada Kepala BI Sumsel dan pengurus TPID di High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah, Senin 11 November 2024.
“Sejak Juni kemarin sampai Oktiber kita mengalami deflasi, sekarang inflasi 0,09 persen (MtoM) bahkan YoY 1,09 persen,”jelas dia.
Apalagi, sambung dia, kita menghadapi bulan Desember, karena itu mulai memetakan sebab inflasi. “Paling penting bulan Desember ada Natal dan tahun baru karena itu memulai menyiapkan sebab inflasi di Desember,”kata dia.
Gubernur Sumsel mengingatkan ada 3 penyebab inflasi, yakni core inflation, Administered price dan volatile food.
“Kalau untuk core inflation, sebenarnya itu persepsi masyakarat, kalau core inflation turun maka akan tidak baik untuk ekonomi,”jelas dia.
Lalu, sambung dia, ada juga namana administered price, disini (pejabat daerah) tidak punya kewenangan, ini ada di pemerintah pusat, seperti penetapan harga BBM dan tarif pesawat.
Pertanyaannya, sambung dia, di administered price ada tiket pesawat yang memberikan andil inflasi, kenapa tidak tarif angkutan darat dan laut juga, jawabannya ada karena tarif pesawat ada batas atas yang diatur oleh pemerintah.
"Selalu tiket harga pesawat naik, kecenderungan di Desember akan meningkat dan kita berjuang dengan kemenhub me-manage harga tiket pesawat ini,”ungkap dia.
Selain harga tiket angkutan udara, Elen Setiadi juga mengingatkan kebijakan pemberian subsidi BBM dan energi tepat sasaran, termasuk listrik. Apalagi, sambung dia, pemerintah pusat berencana memberikan subsidi tepat sasaran tidak dalam bentuk barang lagi tapi langsung ke orangnya.
Untuk itu, Elen Setiadi meminta kepala BI Sumsel mencari solusi redamm inflasi yang disebabkan pemberlakuan subsidi tepat sasaran.
“Langsung diantisipasi dari sekarang, untuk BBM pertalite iitu harganya kan dikisaran Rp10 ribu, harga keekonomian Rp15-16 ribu, selama ini penggunanya bercampur, secara ekonomi mampu tapi karena tidak dibatasi maka membeli BBM subsidi jenis solar dan pertalie,”jelas dia.
Bagi daerah, menurut Elen Setiadi, hanya ada tersisa satu ruang lagi penyebab inflasi yang bisa kita kendalikan. Penyebab inflasi di Sumsel dipengaruhi harga volatile food (kelompok bahan makanan) yang bergejolak dan adanya peningkatan harga emas perhiasan.
Kondisi tersebut harus bisa dikendalikan agar inflasi wilayah terjaga, dan tugas TPID berperan penting dalam menekan angka inflasi hingga akhir 2024. "Yang harus kita jaga adalah volatile food, kita lakukan antisipasi lebih awal termasuk penambahan stok," kata dia.