OKI, KORANRADAR.ID - Petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai menerapkan sistem pola tanam Indeks Pertanaman 300 (IP 300) atau tanam tiga kali setahun dalam satu kawasan.
Peningkatan Indeks Pertanaman ini bagian dari program optimasi 51 ribu hektare lahan pertanian di Ogan Komering Ilir.
"Di sini ada 4.960 Ha yang melakukan IP 300. Lempuing dan Lempuing Jaya punya potensi 12 ribu hektare ditambah kecamatan lain dengan IP 200," ujar Kepala Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI, Sahrul saat penanaman perdana padi IP 300 di Desa Sungai Belida Kecamatan Lempuing Jaya, OKI, beberapa hari lalu.
Melalui peningkatan indeks pertanaman ini, Sahrul memprediksi akan ada peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) di wilayah Kecamatan Lempuing Jaya mencapai 34.342 ribu ton GKG Tahun 2024 ini.
BACA JUGA:Amankan Aset, Pemkab dan Kejari OKI Pasang Plang di Hutan Kota
BACA JUGA:Amankan Aset, Pemkab dan Kejari OKI Pasang Plang di Hutan Kota
"Akan ada penambahan produksi mencapai 34.342 ton gkg dgn provitas 7 ton GKG per ha," jelas dia.
Pj Bupati OKI Asmar Wijaya mengaku bangga karena petani di OKI telah berhasil mengelola lahan pertanian dengan baik, ditandai dengan musim tanam padi yang dilaksanakan hingga tiga kali tanam setahun yang berdampak pada peningkatan produksi padi.
“Dengan meningkatnya produktivitas padi di sini diharapkan menjadi motivasi petani di kecamatan lain yang memiliki sistem irigasi/pompanisasi untuk menerapkan pola tanam padi IP 300 ini,” kata Asmar.
Asmar yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian OKI ini mengatakan untuk mengoptimalisasi indeks pertanaman (IP), perlu dilakukan sejumlah penyesuaian agar lahan bisa ditanami tiga kali.
BACA JUGA:KPUD OKI Nyatakan Muri dan Jadi sah Verifikasi Administrasi dan Faktual
BACA JUGA:Lancarkan Kucuran Dana Pusat, OKI Tingkatkan Kualitas SPM dan LPPD
Di antaranya dengan optimalisasi alat mesin pertanian (alsintan) dan pemilihan bibit.
"Untuk membantu petani IP 300, melalui program opla di Kec Lempuing Jaya ini pemerintah membantu petani sebanyak 575 unit pompa air, 122 ton benih padi serta 1.226 ton dolomit," jelas Asmar.
Dia menambahkam salah satu sasaran utama optimasi lahan rawa yang dilakukan di OKI yakni meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari IP 100 menjadi IP200 bahkan sampai IP300 dalam setahun.