PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si., GRCE dengan didampingi oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H melakukan peninjauan Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) bertempat di Museum TPKS.
Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si., GRCE, jadi saat ini (kemarin) saya sedang berada di TPKS, jadi di sini ada salah satu museum namanya Museum Sriwijaya. Jadi Museum Sriwijaya ini memuat peninggalan dan juga sejarah tentang Sriwijaya, Kerajaan Sriwijaya.
Baik sebelum Kerajaan Sriwijaya, pada saat Kerajaan Sriwijaya, dan pasca atau setelah Kerajaan Sriwijaya. Peninggalannya cukup banyak, dari berbagai peninggalan dan sejarah ini menunjukkan bahwa Kerajaan Sriwijaya itu cakupannya cukup luas.
"Termasuk diantara lain adalah di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan dari banyak temuan peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu yang paling banyak ditemukan wilayah Sumsel khususnya di daerah Palembang ini," ujarnya.
Kemudian, di yakini Kerajaan Sriwijaya itu pusatnya itu berada di kota Palembang, jadi silahkan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan, ingin tahu sejarah, dan ingin peninggalan serta ingin tahu peninggalan Kerajaan Sriwijaya silahkan datang ke TPKS, dan ditempat ini namanya Museum Sriwijaya.
Saya kemarin mengunjungi beberapa museum, dari sini kita tahu betapa pentingnya kita untuk bisa menyimpan, mengabadikan, kita mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
"Agar kita biar tahu bagaimana masa lalu, masa kini, dan ini menjadi pegangan kita untuk melihat masa depan, dan untuk pengelolaannya ini sudah cukup baik, namun juga masih perlu di tingkatkan," ungkapnya.
Jadi Museum ini penting, karena museum ini menceritakan tentang kisah perjalanan dari sejak zaman dahulu hingga masa kini. Oleh karena itu kita termasuk juga generasi muda perlu tahu bagaimana perjalanan Kerajaan Sriwijaya.
"Bagaimana kejayaan Sriwijaya, dan bahkan kita bisa tahu bagaimana keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, jadi dengan melihat museum, didalamnya kita melihat sejarah, dan bisa membaca dan melihat sejarah," katanya.
"Kalau terkait untuk bangunannya ini cukup terawat, kita lihat ruangannya cukup bagus, ini bisa kita pertahankan, dan nanti isinya bisa kita tambah lagi, isinya yang perlu di perbanyak dan kita akan bentuk team, dan team ini yang akan mencarinya," ucapnya.
Begitu juga disampaikan Kepala Disbudpar Provinsi Sumsel DR H Aufa Syahrizal, kemarin Penjabat Gubernur Sumsel dengan didampingi stakeholder lainnya, di mana dari Real Estate Indonesia untuk mendesign keinginan beliau museum ini di perbesar lagi.
Dan betul-betul museum Sriwijaya adalah berisi tentang cerita Sriwijaya, jadi akhirnya orang tidak lagi bisa mengklaim bahwa Kerajaan Sriwijaya itu bukan dari Sumsel. "Kan banyak ada yang mengaku ada dari Thailand, Kalimantan, Rusia, dan sempat ada yang mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya hanya fiktif," imbuhnya.
Ditambahkannya, dengan melihat langsung kondisi Museum dengan peninggalan-peninggalannya, artinya mungkin didaerah lain juga punya. Tetapi paling banyak seperti dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel kemarin paling banyak di temukan di Sumsel, makanya kita berani mengklaim Sumsel adalah Bumi Sriwijaya," bebernya. (dav)