PALEMBANG, KORAN RADAR. ID- Tak kalah menarik seperti Cap Go Meh, peringatan Ceng Beng di metropolis biasanya akan meningkatkan jumlah wisatawan. Walaupun tidak sampai internasional, tetapi dipastikan Ceng Beng yang tahun 2024 ini bakal jatuh pada tanggal Kamis, 4 April ini bakal menarik wisatawan lokal untuk datang ke Palembang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Kgs. Sulaiman Amin mengatakan, Ceng Beng masuk dalam kategori wisata religi yang ada di Kota Palembang.
Dimana, pada peringatan ceng Beng yang arti secara kongkretnya adalah membersihkan, menyiangi kuburan banyak warga keturunan Tionghoa yang akan pulang ke Palembang untuk peringatan ceng Beng.
”Sebenarnya saat ceng Beng menambahkan juga tingkat kunjungan wisatawan ke Palembang, tetapi tidak seramai even Cap Go Meh,” sampainya, Jumat (15/3).
Karena, jelasnya, saat ceng Beng yang datang ke Palembang merupakan wisatawan atau pengunjung dari wisatawan lokal atau yang mereka orang keturunan Tionghoa Palembang saja.
BACA JUGA:Selanjutnya Festival Ceng Beng
”Kalau cap Cap Go Meh, ini yang datang ke Palembang bisa lebih luas lagi karena dari mancanegara juga, dan tidak terbatas Tionghoa asal Palembang, sehingga tingkat kunjungan wisatawan yang datang jadi sangat signifikan,” jelasnya.
Meski begitu, katanya, apa pun event ataupun peringatan yang berkaitan dengan wisata seperti ini akan menarik dan menambah tingkat kunjungan wisatawan ke Palembang.
”Makanya kita berupaya melakukan banyak penyelenggaraan event untuk menarik wisatawan datang, tahun ini kita ada 125 even, naik dari tahun sebelumnya yang 107 event dan tahun ini juga kita punya event Perahu Bidar yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 sehingga promosinya juga lebih luas dengan harapan lebih banyak menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara,” paparnya.
Sehingga, target tingkat kunjungan wisatawan ke Palembang tahun ini yang sebanyak 2,3 juta dapat tercapai.
”Tahun lalu kita mencatatkan ada 2,1 juta wisatawan yang datang ke Palembang, tahun ini semoga lebih baik lagi, sehingga ini juga dapat berdampak pada ekonomi kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Chandra Husin, Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Komda Sumsel mengatakan, dalam budaya masyarakat Tionghoa, ada lima festival besar yang dirayakan dengan sukacita dan meriah. Adapun lima festival, pertama Festival Musim Semi (Imlek) yang jatuh pada tanggal 1 bulan 1 (Cia Gwee) penanggalan Imlek. “Ini yang baru saja dilalui,”katanya.
Kedua festival Ceng Beng, tahun ini di kota Palembang Ceng Beng jatuh pada tanggal 4 April. "Di Palembang tepatnya di pemakaman Talang Kerikil dan Soal Simpur panitia ceng Beng akan menyediakan pengamanan dari TNI dan Polri bagi masyarakat yang berziarah yakni pada tanggal 30 dan 31 Maret serta pada puncak Perayaan Ceng Beng yakni 4 April 2024,"katanya.
Pada saat Ceng Beng menjelang, masyarakat Tionghoa dimana pun mereka berada baik itu di kota Palembang luar kota bahkan luar negeri akan pulang untuk mendatangi makam keluarga mereka.
Mereka datang untuk membersihkan makam-makam itu dari semak belukar, dari sinilah maka Ceng Beng berarti Bersih dan Terang, mengacu kepada makam leluhur yang dibersihkan. “Setelah makam bersih, mereka melakukan tradisi ”Tee Coa” dengan ”Ko-Coa,” yaitu melempar kertas emas atau perak (Gin Cua/Kim Cua) untuk menandai makam keluarga mereka,” katanya.