PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Menjelang bulan suci Ramadan, warga Palembang khususnya di area Pasar Palimo tepatnya di KM 5 menghadapi kenaikan harga sejumlah bahan pokok (sembako) yang cukup signifikan. Kenaikan ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, tapi juga mempertanyakan kesiapan dalam menghadapi bulan puasa dengan kondisi ekonomi yang semakin menantang.
Pantauan di lapangan menunjukkan adanya kenaikan harga perbandingan dari minggu lalu dan hari ini pada beberapa komoditas penting. Telur ayam, mengalami kenaikan dari Rp 27.000 menjadi Rp 28.000 per kilogram. Sementara itu, bawang merah dan bawang putih, yang merupakan bumbu dasar masakan sehari-hari, juga tak luput dari kenaikan. Bawang merah meningkat dari Rp 45.000 menjadi Rp 48.000 per kilogram, dan bawang putih dari Rp48.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Kenaikan paling mencolok terjadi pada harga ayam, yang melonjak dari Rp32.000 menjadi Rp38.000 per kilogram. Ini tentu menjadi pukulan bagi masyarakat yang mengandalkan ayam sebagai sumber protein utama dalam menu harian mereka.
Selain itu, cabai merah dan cabai rawit, dua komoditas penting lainnya dalam masakan sehari-hari, juga mengalami kenaikan. Cabai merah naik dari Rp67.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram, sementara cabai rawit hijau dari Rp40.000 menjadi Rp 43.000 per kilogram. Cabai burung juga tidak luput dari kenaikan harga, dari Rp 47.000 menjadi Rp 51.000 per kilogram.
BACA JUGA:Sambut Ramadan, The Alts Hotel Palembang Punya Cerita Senja
Namun, ada beberapa komoditas yang harganya tetap stabil, memberikan sedikit kelegaan. Harga beras masih bertahan tanpa perubahan di angka Rp14.500 per kilogram, sama halnya dengan minyak goreng dan gula yang masing-masing bertahan pada harga Rp17.000 per liter dan per kilogram. Stabilitas harga beras, minyak goreng, dan gula menjadi sedikit helaan lega di tengah kenaikan harga bahan pokok lainnya.
Kenaikan harga ini tentunya mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama menjelang Ramadan dimana kebutuhan akan sembako meningkat. Warga setempat, Ibu Reni menyatakan kekhawatirannya, "Kami tentu sangat khawatir dengan kenaikan harga ini. Apalagi menjelang bulan puasa, kebutuhan akan semakin banyak sementara harga terus naik." ujarnya saat diwawancarai, Selasa 6 Maret 2024.
Para pedagang pun merasakan dampak dari kenaikan harga sembako. Salah satu pedagang di Pasar Palimo, Pak J menyampaikan bahwa kenaikan harga dari distributor memaksa mereka untuk menaikkan harga jual, yang berdampak pada menurunnya daya beli pembeli.
Masyarakat dan pedagang berharap adanya intervensi dari pemerintah untuk menstabilkan harga, agar bulan suci Ramadan dapat dijalani dengan lebih tenang tanpa kekhawatiran berlebih terhadap ekonomi keluarga.