Ratusan Relawan Dapur MBG Di Palembang, Ikuti Pelatihan Sertifikasi Penjamah Makanan

Ketua Gapembi Sumsel, Tri Yulia Rizki Ananda, Kepala Dinkes Kota Palembang, dr. Fenty Aprina dan Ketua PPJI Sumsel, Evi Hadenli saat diwawancarai--


Peserta pelatihan pose bareng dengan Kepala Dinkes Kota Palembang, dr. Fenty Aprina, Ketua Gapembi Sumsel, Tri Yulia Rizki Ananda, Ketua PPJI Sumsel, Evi Hadenli dan panitia pelaksana--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Upaya memastikan kualitas dan keamanan pangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang terus diperkuat. Ratusan relawan yang mengelola Dapur MBG di kota ini mengikuti Pelatihan Sertifikasi Penjamah Makanan yang digelar oleh Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) dan Gabungan Pengusaha Makanan Bergizi Indonesia (Gapembi) Sumatera Selatan pada Minggu (5/10) di Asrama Haji.

​Pelatihan ini menindaklanjuti instruksi pemerintah terkait pentingnya sertifikasi bagi penjamah makanan, terutama setelah adanya kasus-kasus kejadian luar biasa (KLB) keracunan di beberapa wilayah.

Ketua Gapembi Sumsel, Tri Yulia Rizki Ananda, menyoroti minimnya jumlah relawan Dapur MBG yang memiliki sertifikasi penjamah makanan, padahal sertifikasi ini adalah syarat mutlak dari pemerintah.

​"Sejauh ini penjamah makanan terutamanya di Dapur MBG tidak memiliki sertifikasi. Padahal ini merupakan syarat dari pemerintah untuk memastikan higienitas dan kebersihan sekaligus meminimalisir dari potensi keracunan ataupun terkontaminasi bahan kimia dan berbahaya lainnya," ungkap Tri Yulia.

​Keberadaan penjamah makanan bersertifikasi sangat penting dalam seluruh proses rantai makanan, mulai dari pemilihan bahan bakumemasakpendinginanpengemasan, hingga distribusi makanan.

​Kewajiban Relawan dan Dukungan Dinas Kesehatan Palembang

​Bekerja sama dengan PPJI Sumsel dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, pelatihan ini bertujuan memastikan makanan MBG yang disajikan dapat dikonsumsi penerima manfaat tanpa kekhawatiran keracunan.

​Ketua PPJI Sumsel, Evi Hadenli, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan kewajiban bagi para pengelola Dapur MBG dan akan memberikan bekal penting bagi relawan.

​"Memang ini kewajiban, karena itu kita tentu menyambut positif. Terlebih lagi, kegiatan ini juga sangat penting dalam upaya bersama di dalam mengatasi kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kota Palembang," jelas Evi.

​Materi yang diberikan langsung oleh Dinkes Kota Palembang berfokus pada kebersihan dan kesehatan pangan. Para relawan didorong untuk menyajikan hidangan MBG layaknya makanan yang disiapkan untuk konsumsi sehari-hari; sehat, bergizi, dan bersih. "Kita tentu untuk makan sendiri, maunya berikan yang terbaik, begitupun untuk MBG ini juga harus yang terbaik," tambahnya.

​Kepala Dinkes Kota Palembangdr. Fenty Aprina, berharap pelatihan ini dapat terus dilakukan mengingat banyaknya jumlah Dapur MBG di Palembang, sehingga seluruh relawan dapat mengaplikasikan ilmu kebersihan dan kesehatan pangan, termasuk dalam proses memasak dan pemilihan bahan baku, guna mencegah terulangnya KLB keracunan.(sep)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan