PALEMBANG, KORANRADAR.ID - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero), memaparkan peluang bisnis kepada para calon investor dalam Forum Investor PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan. Rabu 6 Maret 2024.
Direktur Fungsi Keuangan dan SDM PT Semen Baturaja Rahmat Hidayat secara langsung memaparkan peluang bisnis itu di Palembang, SMBR telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan setelah bergabung dengan Semen Indonesia Group (SIG) pada tahun 2022.
“Kami merasakan dampak positif yang besar setelah bergabung dengan SIG karena di-support dengan supply chain management yang terkonsolidasi. Kita simak dari kinerja produksi pada tahun 2023, volume terak tumbuh 12,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu volume produksi semen juga tumbuh 7,5 persen," katanya.
Ia menambahkan volume penjualan semen terus tumbuh sebesar 7,6 persen hal ini seiring dengan sinergi jaringan logistik dalam grup yang membuka peluang bagi SMBR untuk meningkatkan utilitas pabrik.
Sampai tahun 2023 terjadi peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan volume penjualan semen dan kontribusi atas penjualan produk "derivative" seperti "white clay" sehingga laba bersih SMBR terus meningkat setiap tahunnya.
Ia menyampaikan SMBR memiliki produk turunan yaitu "white clay" sebagai bahan baku dari pembuatan pupuk NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium) yang merupakan salah satu strategis bisnis SMBR. "White clay" ini dihasilkan dari riset dan pengembangan yang dilakukan oleh Tim SMBR dan sudah ada hak patennya.
SMBR berhasil menurunkan emisi karbon berkat penggunaan bahan bakar alternatif melalui pengelolaan limbah sebagai pengganti batubara.
“Kamu bekerja sama dengan mitra penghasil limbah, dari limbah itu kami kelola dan kami manfaatkan menjadi bahan bakar alternatif ini juga bagian dari efisiensi operasi yang menghasilkan nilai tambah bagi SMBR dan pelestarian lingkungan," ujarnya. (ant)