Dewa-Dewa kota dipercaya memiliki kedudukan penting dalam tatanan birokrasi langit. Tugas mereka di dunia alam baka bisa dikatakan sama dengan tugas pejabat pemerintah di dunia manusia.
B. Sebagai Dewa Pengadil di Alam Baka
Semenjak zaman Dinasti Tang (618-907), bangsa Tiongkok mulai mempercayai bahwa Dewa Cheng Huang juga menguasai alam baka.
Pada waktu itu, para pejabat kota wajib memberikan dua buah laporan, yang satu diberikan kepada pemerintah pusat, sementara yang satunya lagi dibakar di kuil Cheng Huang, sebagai pertanggungjawaban pejabat kota terhadap kepada Dewa Pelindung Kota.
Dipercaya bahwa arwah orang yang telah meninggal dunia akan dibawa ke hadapan Cheng Huang Ye untuk diperiksa, lalu diputuskan akan menjalani proses reinkarnasi kembali, atau ditahan di neraka (地狱; Diyu).
Hal ini menggambarkan bahwa di dunia akhirat pun ada urutan pemeriksaan. Setelah diperiksa secara teliti di tempat Cheng Huang, roh-roh orang yang telah meninggal diteruskan ke tempat Raja Neraka Yan Luo Wang (阎罗王), alias Giam Lo Ong, untuk dijebloskan ke neraka.
Cheng Huang Ye memiliki banyak anak buah, diantaranya adalah Wen Wu Pan Guan (文武判官) yaitu Jaksa Sipil dan Militer, Niu Tou Ma Mian (牛頭馬面; Hokkian : Gu Thou Be Bin), atau si kepala Sapi dan si muka Kuda, dan Qi Ye Ba Ye (七爷八爷), atau Dewa Jangkung dan Dewa Pendek. (tio)