Bisnis Kuliner, Fashion Hingga Kerajinan
Delapan UMKM binaan yang akan didampingi ini, mayoritas bergerak di bidang kuliner, misalnya Kentang Mustofa by Azalea Catering, yang mengolah kentang menjadi makanan siap saji, kemudian Keripik Tempe Bu Mar yang mengolah tempe menjadi keripik dengan varian rasa, Keripik Pakcoy Bina Tani Berkah yang mengolah sayur pakcoy menjadi keripik renyah.
Lalu ada UMKM Mau Mauqu, olahan minuman yang berasal dari madu dengan campuran susu dan kurma asli yang berkhasiat, dan Bako Legenda Mega, olahan aneka bakso dan makanan seafood yang fresh.
Kemudian ada juga UMKM Mahar Palembang Murah, kerajinan mahar dari kertas dan koin yang dikreasikan dengan menarik, UMKM Mari Berkarya yang mengolah ekstraksi belimbing wuluh menjadi berbagai macam produk berguna, dan ada juga UMKM Rosella Hijab, kain cetakan daun yang dapat dibuat berbagai kerajinan seperti jilbab dan produk fashion lainnya.
Beri Modal Pendampingan 4 Juta Rupiah
Kompetisi SMEEC ini tidak hanya bertujuan menjadi ajang kompetisi antar mahasiswa semata, namun ada nilai kolaborasi dan inovasi yang dijadikan nilai utama dalam perhelatannya, sebagaimana dikatakan Rachmi.
“Kami ingin para mahasiswa menumbuhkan kepekaannya untuk mampu berkolaborasi dengan UMKM, dan pada saat yang sama memancing kreativitas dan inovasi agar menciptakan nilai tambah bukan hanya untuk mereka, namun juga untuk masyarakat dalam hal ini pelaku usaha yang selalu kita dorong untuk naik kelas,” tutupnya.
Usai Kick Off Pendampingan yang digelar Jumat 19 Januari 2024 di Hotel The Alts Palembang, para peserta mahasiswa dimodali uang tunai senilai 4 Juta Rupiah untuk masing-masing kelompok, yang digunakan untuk pengembangan UMKM selama beberapa bulan kedepan, dan akan diadakan penjurian secara berkala melihat beberapa kriteria penilaian.
Dukung SDGs dan ESG
Program SMEEC yang digarap secara kolaboratif oleh Kilang Pertamina Plaju dan mahasiswa ini mendukung tercapainya tujuan kedelapan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, target yang akan dicapai adalah target 8.3 yakni menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
Pada saat yang sama, perusahaan kilang minyak tertua yang hingga kini masih beroperasi ini juga telah berupaya menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance). (dav)