Kilang Pertamina Plaju Raih Dua Platinum Award di InTechSEA 2025, Wujudkan Energi Bersih & Pelestarian Hayati

Kilang Pertamina Plaju berhasil meraih dua penghargaan sekaligus melalui program Desa Energi Berdikari Sumatera Selatan dan Belida Musi Lestari.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Kilang Pertamina Plaju kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dua penghargaan Platinum berhasil diraih dalam ajang Innovation Technology for Social & Environmental Awards (InTechSEA) 2025 yang digelar Universitas Hasanuddin. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan dua program unggulan: Desa Energi Berdikari Sumatera Selatan dan Belida Musi Lestari.
Ajang ini menjadi panggung nasional bagi inovasi berdampak, dan Kilang Plaju hadir sebagai salah satu dari 13 institusi terpilih dari 156 karya yang diseleksi secara ketat.
“Keberlanjutan tidak hanya soal lingkungan, tapi juga menyangkut keadilan energi, kemandirian ekonomi, dan partisipasi masyarakat. Penghargaan ini kami persembahkan untuk semua mitra yang telah berjalan bersama dalam membangun masa depan yang bersih, adil, dan lestari,” ujar Perliansyah, Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju.
Terangi Wilayah 3T dengan Energi Terbarukan
Melalui program Desa Energi Berdikari, Kilang Pertamina Plaju menghadirkan energi baru terbarukan ke pelosok Sumatera Selatan yang masih minim akses listrik. Dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Mikrohidro (PLTMH), perusahaan tak hanya menyediakan listrik, tetapi juga membuka ruang bagi tumbuhnya UMKM, pengolahan hasil pertanian, hingga ekowisata desa.
Hingga pertengahan 2025, program ini telah memberi dampak positif bagi lebih dari 300 kepala keluarga di enam desa/kelurahan. Kolaborasi multipihak yang melibatkan pemerintah desa, dinas, universitas, hingga BUMDes menjadi kunci dari keberhasilan implementasi program ini.
Lestarikan Ikan Belida, Warisan Hayati Sungai Musi
Program Belida Musi Lestari menampilkan inovasi konservasi berbasis sains untuk melindungi ikan Belida, spesies endemik Sungai Musi yang terancam punah. Kilang Plaju menggandeng komunitas lokal untuk mengembangkan teknologi pemijahan semi-buatan, budidaya pakan alternatif, serta rumah ikan sebagai solusi lokal pelestarian hayati.
Program ini telah menjangkau lebih dari 6.000 pelajar melalui kurikulum Cinta Belida, sekaligus memberdayakan kelompok masyarakat dalam produksi benih dan olahan perikanan. Inisiatif ini bahkan terintegrasi dengan penggunaan panel surya dan pemanfaatan limbah non-B3, menjadikannya model konservasi sirkular yang efisien secara energi dan bernilai ekonomi.
ESG sebagai Pilar Transformasi
Kedua program tersebut membuktikan bahwa Kilang Pertamina Plaju tak hanya menjalankan bisnis energi, tetapi juga menjadi motor perubahan sosial dan ekologis. Dengan pendekatan ESG (Environmental, Social, Governance), perusahaan membangun ekosistem inovasi yang menghubungkan teknologi, masyarakat, dan nilai bisnis secara sinergis.
Rektor Universitas Hasanuddin dalam sambutannya di InTechSEA 2025 menyampaikan bahwa inovasi yang diusung harus mampu menjadi solusi berkeadilan dan berkelanjutan, bukan sekadar eksplorasi teknologi.
“Kita perlu bergerak dari paradigma eksploitasi menuju proteksi, dari laba jangka pendek ke keberlanjutan jangka panjang,” tegasnya.
Dari Sumsel untuk Masa Depan Indonesia