Warga Binaan Lapas Perempuan Tampil di Fashion Show Penutupan Sriwijaya Expo 2025

Poto bersama warga binaan dari Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang tampil memukau di atas panggung, berlenggak-lenggok bak model profesional dalam gelaran penutupan Sriwijaya Expo 2025.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Suasana berbeda terlihat di Benteng Kuto Besak (BKB) pada Selasa sore, 5 Agustus 2025. Belasan warga binaan dari Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang tampil memukau di atas panggung, berlenggak-lenggok bak model profesional dalam gelaran penutupan Sriwijaya Expo 2025.
Mereka mengenakan busana hasil perpaduan antara kain jumputan khas Palembang dan bahan denim bergaya kasual. Koleksi tersebut merupakan rancangan dari salah satu warga binaan berbakat, Alnaura Karima, yang akrab disapa Naura.
Naura menyampaikan bahwa desain yang ia pilih mengombinasikan unsur tradisional dan modern agar lebih cocok dikenakan oleh anak muda. “Kalau semuanya jumputan, kurang pas buat anak muda. Jadi aku padukan dengan denim supaya terasa lebih ringan dan santai,” jelasnya usai acara.
Pengerjaan busana ini hanya memakan waktu sekitar satu minggu. Namun, menurut Naura, ada tantangan tersendiri dalam proses pembuatannya. Karena di lingkungan lapas tidak diperbolehkan menggunakan ponsel, seluruh proses dilakukan secara manual dengan alat-alat yang penggunaannya diawasi secara ketat.
Meski sempat terjadi perubahan mendadak pada gladi resik malam sebelumnya, Naura bersyukur acara berjalan lancar. “Alhamdulillah, teman-teman cepat tanggap. Tadi malam sempat ubah semua gaya jalan karena kondisi panggung berbeda dengan latihan, tapi mereka bisa langsung menyesuaikan,” ujarnya dengan bangga.
Bagi masyarakat yang tertarik memiliki koleksi busana rancangan Naura, bisa memesan melalui akun Instagram @bimkerlppplg. Harga busana dibanderol mulai dari Rp300.000 hingga Rp700.000.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Desi Andriyani, mengatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan keberhasilan program pembinaan yang dilakukan pihaknya.
“Warga binaan bisa kami libatkan dalam kegiatan di luar lapas dengan penuh kepercayaan, tanpa ada gangguan keamanan. Mereka bahagia dan merasa dihargai karena bisa menunjukkan potensi mereka,” jelas Desi.
Ia menambahkan, pihak lapas memiliki sistem pembinaan berdasarkan minat dan bakat para warga binaan, yang telah diidentifikasi melalui asesmen. Mereka kemudian diarahkan ke program yang sesuai, seperti memasak, tata rias, maupun tata busana.
“Untuk kegiatan fashion show ini, mereka yang tampil adalah warga binaan yang memang punya keahlian di bidang fesyen dan sanggup memperagakannya di depan publik,” tutupnya.