PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Ir Eddy Santana Putra MT, Anggota Komisi V DPR RI dari daerah pemilihan Sumsel 1, secara tegas menyatakan bahwa pembangunan Sumatera Selatan (Sumsel) selama lima tahun terakhir merupakan kegagalan total atau zonk.
Mengutip dari palpos.id, Eddy Santana menyoroti berbagai aspek pembangunan yang dianggapnya stagnan hingga merugikan masyarakat.
Pernyataan Eddy ini tak hanya bersifat kritik semata, namun juga disertai dengan contoh konkrit.
Salah satunya adalah Kawasan Jakabaring Sport City (JSC), yang sebelumnya telah dibangun dengan baik dan bersih di era Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Namun, saat ini, kondisi JSC justru menunjukkan degradasi yang mencolok.
Menurut Eddy Santana, beberapa waktu lalu, acara yang melibatkan Wakil Presiden di Dining Hall JSC menunjukkan bahwa kawasan tersebut sudah tidak terawat dengan baik.
BACA JUGA:Libatkan Warga Sekitar, KPU Lubuklinggau Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara Pilpres
Hal ini menjadi gambaran bahwa pembangunan tidak hanya terhenti, tetapi juga menyebabkan kemunduran dalam pemeliharaan fasilitas yang sudah ada.
"Eddy menjelaskan, ini hanya satu sektor khusus pada infrastruktur olahraga yang tidak ada pembangunan, Sumsel justru mundur.
Apalagi dengan prestasinya. Bila melihat PON kemarin, prestasi Sumsel jauh dari harapan," ungkap dia.
Salah satu sorotan tajam dari Eddy Santana adalah terkait pembinaan atlet.
Menurutnya, tidak adanya fasilitas olahraga yang dapat diakses secara bebas oleh atlet, serta kurangnya subsidi dari pemerintah daerah, telah menyebabkan kemunduran prestasi atlet Sumsel.
Bahkan, Eddy menilai bahwa pasangan gubernur dan wakil gubernur Sumsel saat ini tidak memiliki konsep pembangunan yang jelas.
BACA JUGA:Daftar Nama Komisioner KPU Kabupaten/Kota Terpilih di Sumatera Selatan 2024-2029
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di kawasan Tanjung Api Api (TAA) juga menjadi sorotan Eddy Santana.
Ia mengungkapkan bahwa meski proyek tersebut sudah dianggarkan sebesar Rp60 miliar dari APBN, anggaran tersebut tiba-tiba hilang.