Revolusi Digital Ekspor Sumsel! Karantina Luncurkan 'Pelacak' Canggih untuk Kopi hingga Gula Aren

Minggu 28 Sep 2025 - 08:07 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Asif Ardiansyah

PALEMBANG, KORANRADAR ID Pelaku usaha ekspor di Sumatera Selatan (Sumsel) kini bisa bernapas lega. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) meluncurkan inovasi digital yang akan menjamin kualitas dan ketertelusuran produk unggulan daerah, dari hulu ke hilir. Program kolaborasi antara Go Ekspor Barantin dan Smart Ekspor Sumatera Selatan ini diharapkan menjadi solusi utama untuk menembus pasar global yang makin ketat.

Inovasi ini berbentuk Sistem Ketertelusuran Terintegrasi Berbasis Digital. Sederhananya, sistem ini berfungsi seperti "E-KTP" untuk setiap komoditas. Tujuannya jelas: memastikan setiap produk, mulai dari kopi, kelapa, hingga gula aren Sumsel, memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan negara tujuan.

Jaminan Mutu Sampai ke Tingkat Petani

Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menegaskan bahwa ini adalah kunci menuju ekspor yang cerdas (Smart Ekspor). "Kami menginisiasi digitalisasi ketertelusuran terintegrasi di Sumsel. Setiap komoditas kini bisa dilacak asal-usulnya, bahkan sampai ke tingkat petani," jelasnya.

BACA JUGA:Ekspor 50 Ton Santan Beku dari Sumsel ke China, Karantina Sumsel Pastikan Mutu Produk

BACA JUGA:Karantina Sumsel Gelar Vaksinasi dan Sosialisasi Rabies Gratis, Dukung Palembang Bebas Rabies 2025
Langkah ini krusial. Dengan identitas produk yang jelas dan terpercaya, produk Sumsel akan semakin dipercaya pasar global. Selain itu, jika terjadi penolakan atau masalah di negara tujuan, Karantina dapat langsung melacak sumber masalah dengan cepat untuk perbaikan.

Fokus Utama: Kualitas, Bukan Sekadar Kuantitas

Asisten II Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Basyarudin Akhmad, menyambut baik inovasi ini. Ia menekankan bahwa Sumsel memiliki potensi besar yang harus dioptimalkan secara berkelanjutan.
"Kita tidak boleh hanya mengejar kuantitas ekspor. Mutu produk harus dijaga, karena yang kita hadapi adalah pasar internasional dengan standar yang ketat. Produk Sumsel harus mampu bersaing di tingkat global," tegas Basyaruddin dalam rapat koordinasi (Kamis, 25/09) yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas teknis, Bank Indonesia, OJK, eksportir, dan akademisi.

Sinergi Lintas Sektor Perkuat Daya Saing

Dalam rapat tersebut, OJK dan Bank Indonesia Sumsel turut menyoroti aspek pembiayaan dan pemberdayaan UMKM sebagai pilar penting keberlanjutan ekspor. Dinas teknis menekankan perlunya penerapan standar kualitas seperti Good Agriculture Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), dan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk memperkuat daya saing produk di mata dunia.
Dengan sinergi ini, Karantina Sumsel dan Pemprov berkomitmen memperkuat branding "Produk Sumsel". Transformasi dari Go Ekspor menuju Smart Ekspor ini diharapkan tidak hanya membuka akses pasar yang lebih luas, tetapi yang terpenting, meningkatkan kesejahteraan petani, UMKM, dan pelaku usaha di Sumatera Selatan.

Kategori :