PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Pemkot Prabumulih melalui Dinas Perkim terus berupaya untuk menangani permasalah sampah.
Salah satunya di area yang menjadi prioritas untuk penanganan sampah agar bersih, nyaman dan enak di pandang mata yakni di lokasi Pasar tradisional Moder (PTM) Kota Prabumulih, sebab usai berjualan para pedagang kaki lima biasanya langsung pulang.
Sedangkan sampah di lapak lapak sepanjang kaki lima tampak masih berserakan, terutama sampah jenis sayuran. Hal ini dikatakan Kadin Perkim Myduti didampingi Kasi Yudha Erlanggga, Rabu (6/12/2023.)
“Alhamdulillah, sesuai arahan Pj Wako Prabumulih H Elman pedagang di PTM , khususunya di area pasar tumpah harus selesai aktifitas berjualan di bawah jam 8 pagi, jadi petugas kebersihan dari Dinas Perkim mulai bisa bergerak untuk membersihkan sampah di pagi hari, artinya dalam hal ini petugas kebersihan kita tergantung para pedagang jika sudah selesai jualan, maka petugas kebersihan akan langsung action bersih-bersih sampah,” ujarnya.
Ia melajutkan, pihaknya kalau bisa pedagang bubar berjualan menjelang subuh, jadi petugas kebersihan kerjanya bisa lebih pagi lagi untuk angkut sampah.
“Nah jam 6 pagi para petugas kebersihan sudah stanby di pasar dan jam 6.30, mereka petugas kita sudah mulai bisa bersih bersih sampah, dan ke depannya akan ada wacana para pedagang tersebut akan ditarik retribusi dengan menggunakan karcis sebesar Rp 1.000 atau Rp 2000 per pedagang,” bebernya.
Sebab, aku dia, sudah ada Perda yang diajukan Komisi II DPRD kota Prabumulih dan selama ini memang tidak ditarik retribusi para pedagang tersebut, karena petugas belum ada disamping itu dengan di pungut biaya retribusi akan meningkatkan PAD Pemkot Prabumulih.
Untuk diketahui di Dinas Perkim ini ada 200 lebih petugas kebersihan di lapangan untuk bersih bersih sampah dan di area pasar, banyak jenis sampah basah yakni sisa sayuran mayur, tapi masih segar dan bisa dimanfaatkan dan sisanya jenis sampah plastik.
Ditambahkannya, Kadin Perkim Myduti sering monitoring di PTM setiap pagi sembari berolahraga dengan menggunakan sepedanya, dan berpikir mencari solusi terbaik, untuk penanganan sampah agar kebersihan tetap terjaga yang tepat dan efesien dengan menggunakan anggaran yang murah. (and)