Asal Muasal Tahu: Sejarah, Perkembangan, dan Manfaatnya

TAHU--
KORANRADAR.ID- Tahu atau Tofu adalah salah satu makanan etnis Tionghoa yang paling populer dan merakyat di seluruh dunia. Dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi, tahu memiliki sejarah panjang dan kaya. Penamaan 'tahu' merupakan serapan dari bahasa Hokkian, 'tauhu', yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi."
Sejarah Asal Muasal Tahu di Tiongkok
Asal muasal tahu dapat ditelusuri hingga zaman Dinasti Han di Tiongkok, sekitar 2200 tahun yang lalu. Konon, penemunya adalah Liu An, seorang bangsawan dan cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang, pendiri Dinasti Han. Sejak saat itu, tahu menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Tiongkok.
Tahu umumnya memiliki tekstur halus dan lembut, serta berwarna putih. Kualitas ini menjadikannya bahan makanan yang sangat fleksibel untuk berbagai jenis masakan.
BACA JUGA:Terungkap! Rahasia 300 Tahun Kelenteng Kuno Palembang, Bikin Rezeki Tumpah Ruah!
Penyebaran Tahu ke Seluruh Dunia
Dari Tiongkok, tahu dibawa oleh para perantau ke berbagai penjuru dunia, termasuk Asia Timur dan Asia Tenggara. Di Jepang, makanan ini dikenal sebagai tofu. Teknik pembuatannya mulai berkembang pesat di Jepang sejak periode Nara (710-794 Masehi). Tofu Jepang umumnya lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan dibandingkan tahu pada umumnya.
Penyebaran tahu ini diduga berkaitan erat dengan pengaruh penyebaran Ajaran Buddha. Tahu merupakan sumber protein penting dalam diet vegetarian, menjadikannya pilihan makanan yang ideal bagi para penganut Buddha.
BACA JUGA:Jangan Letakkan 3 Benda Ini di Kasur Menurut Feng Shui, Bikin Tidur Tidak Nyenyak!
Manfaat dan Variasi Tahu
Selain kaya akan sejarah, tahu juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Tahu memiliki kalori yang relatif rendah namun tinggi protein, serta mengandung zat besi dan kalsium yang penting bagi tubuh. Tahu sangat serbaguna dan dapat disajikan dengan berbagai cara, mulai dari digoreng hingga dikukus.
Selain tahu yang umum kita kenal, ada juga varian unik seperti tahu busuk (chòu dòufu). Ini adalah tahu yang difermentasikan lebih lanjut sehingga menghasilkan bau yang kuat. Meskipun baunya tidak sedap saat mentah, tahu busuk menjadi penganan yang sangat lezat setelah digoreng, dikukus, direbus, atau dipanggang.
Tahu busuk bahkan pernah menjadi hidangan kekaisaran, menjadi favorit Ratu Ci Xi pada masa Dinasti Qing. Di Taiwan, tahu busuk sangat terkenal dan disukai banyak orang, membuktikan bahwa terkadang, yang unik justru menjadi yang paling lezat. (tio)