Terungkap! Rahasia 300 Tahun Kelenteng Kuno Palembang, Bikin Rezeki Tumpah Ruah!

Acara sakral ini dihadiri oleh sederet nama besar di dunia spiritual Sumatera Selatan. Terlihat hadir Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun SE SH MH, Ketua Martresia Komda Sumsel, Chandra Husin, serta Ketua PTITD Komda Sumsel yang juga merupakan Ketua Kelenteng--
PALEMBANG, KORANRADAR. ID – Suasana spiritual yang menggetarkan jiwa menyelimuti Kelenteng Gie Hap Bio di Jalan Diponegoro Talang Semut, Palembang, pada Jumat (18/7/2025).
Ribuan umat dan tokoh agama tumpah ruah dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Dewa Kwan Te Kong, sebuah ritual kuno berusia tiga abad yang diyakini membawa berkah melimpah dan perlindungan dari marabahaya!
Para Tokoh Spiritual Turun Gunung!
Acara sakral ini dihadiri oleh sederet nama besar di dunia spiritual Sumatera Selatan. Terlihat hadir Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun SE SH MH, Ketua Martresia Komda Sumsel, Chandra Husin, serta Ketua PTITD Komda Sumsel yang juga merupakan Ketua Kelenteng Gie Hap Bio, Akhe, bersama para pengurus Tridharma lainnya. Kehadiran mereka menambah aura khidmat dan kemegahan perayaan ini.
BACA JUGA:Kelenteng Gie Hap Bio Gelar Ritual HUT Dewa Kwan Sen Ti Cin
Rangkaian Ritual Dahsyat Sejak Dini Hari!
Menurut Chandra Husin, didampingi Akhe, perayaan HUT Dewa Kwan Te Kong ini diawali dengan ritual Ceng Keng yang digelar dini hari pada Jumat (22/7/2022) (Catatan: Ada ketidaksesuaian tanggal, kemungkinan typo dari berita asli. Asumsi tanggal ritual sesuai dengan tanggal berita 18/7/2025). Ritual ini berlangsung syahdu dari pukul 00.00 WIB hingga 02.00 WIB.
"Setelah itu, pukul 09.00 WIB digelar ritual Cut Leng, ritual Ciok Siu pada pukul 12.00 WIB, dan sore harinya ditutup dengan Khokun," jelas Chandra, merinci setiap tahapan ritual yang penuh makna.
Doa-doa Menggema untuk Kemakmuran dan Keselamatan!
Lebih dari sekadar perayaan, para pengurus kelenteng juga memanjatkan doa-doa tulus agar seluruh umat senantiasa diberkahi kesehatan prima, rezeki berlimpah, dan dijauhkan dari segala marabahaya.
"Kita juga berdoa agar seluruh masyarakat Palembang dan Sumsel, serta bangsa dan negara ini, hidupnya selalu sejahtera, makin maju, dan aman sentosa," ucap Chandra, menunjukkan harapan besar yang terkandung dalam setiap lantunan doa.
Setelah ritual inti oleh pengurus, umat kelenteng datang silih berganti dari subuh hingga malam, memadati kelenteng untuk melakukan sembahyang dan merasakan langsung energi spiritual yang luar biasa.
BACA JUGA:Kelenteng Gie Hap Bio Gelar Ritual HUT Dewa Chow Cang Ciong Kun
Kelenteng Gie Hap Bio: Saksi Bisu Sejarah Palembang Selama 300 Tahun!
Tak banyak yang tahu, Kelenteng Gie Hap Bio adalah salah satu kelenteng tertua di Palembang, berdiri kokoh sebagai saksi bisu sejarah selama kurang lebih 300 tahun! Usianya hanya setingkat di bawah Kelenteng Chandra Nadi 10, Kelenteng Wie Ceng Keng, dan Kelenteng Hok Ching Bio Pulau Kemaro. Keberadaannya menjadi warisan budaya tak ternilai yang terus memancarkan aura spiritual bagi masyarakat Palembang.