Libur Nataru, Perputaran Uang Diprediksi Tembus Rp 100 Triliun

Selasa 24 Dec 2024 - 19:03 WIB
Reporter : Swan
Editor : Maulana Muhammad

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai Rp 100 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang.

Sarman mengatakan, perkiraan itu diperoleh dengan asumsi jumlah pelaku perjalanan pada periode tersebut mencapai 110,67 juta orang atau naik 3,67 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu.

"Jika rata-rata per keluarga 4 orang, maka jumlah pemudik 110,67 juta setara dengan 27.667.500 keluarga. Jika rata rata per keluarga kita asumsikan membawa uang rata-rata Rp 3,3 juta per keluarga, maka potensi perputaran uang mencapai Rp 91,302 triliun.

BACA JUGA:Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

BACA JUGA:KAI Jalankan Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025 Selama 18 Hari

Jumlah ini, besar kemungkinan bisa lebih mendekati Rp 100 triliun," kata Sarman dalam keterangannya, belum lama ini.

BI Siapkan Uang Tunai Rp 133,7 Triliun

Dia menilai di tengah daya beli yang menurun, tak menyurutkan semangat masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Nataru.

Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, masyarakat sudah menabung dan sudah merencanakan akan mudik pulang kampung untuk merayakan Natal bersama keluarga dan berwisata akhir tahun untuk menyambut tahun baru.

Kedua, banyak pekerja yang mengambil cuti tahunan pada tanggal 23-24 Desember sehingga waktu libur bisa mencapai 10 hari.

BACA JUGA:Ramalan Ekonomi Global Tahun Depan

BACA JUGA:Khitan Massal Gratis 1.600 Anak Yatim & Dhuafa Sukses di Gelar, di Sumsel Berjumlah 100 anak

Ketiga, kebijakan pemerintah yang menurunkan tiket pesawat 10% serta tiket kereta api dan kapal laut tidak naik selama libur Nataru 2024/2025.

Menurutnya, perputaran uang ini akan merata di berbagai tujuan mudik dan wisata. Selain itu, dia menilai momentum ini dapat meningkatkan produktivitas di berbagai sektor usaha, mulai dari transportasi udara, kereta api, bus, rental, angkutan logistik, jasa pengiriman, travel, grab, angkutan laut, hingga jasa kapal penyeberangan.

Kategori :