Kadin Soroti Prospek Cerah Ekspor Teknologi hingga Otomotif ke Dubai

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Juan Permata Adoe.--

JAKARTA, KORANRADAR.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan teknologi digital, distribusi komoditas internasional, transit hub produk Afrika, dan industri otomotif memiliki prospek ekspor yang menjanjikan ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia Juan Permata Adoe, mengatakan prospek itu menjanjikan mengingat aspek pendanaan di Dubai sangat mendukung, terutama bagi perusahaan yang telah melantai di bursa efek maupun startup. Rabu, 13 Agustus 2025.

"Mereka lihat prospeknya bagus. Startup kita punya kontribusi cukup banyak, dan hubungan bisnis dengan Dubai harus terus dijaga," kata dia.

Disampaikan dia, untuk memperkuat akses pasar ke Dubai, pihaknya menggelar seminar bisnis yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, dan Dubai Multi Commodities Centre (DMCC) pada 12 Agustus.

Selain ekspor, Juan juga melihat potensi besar pengembangan teknologi dan kompetensi di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), otomotif termasukelectric vehicle (EV) dan stasiun pengisian (charging station), serta pengembangan ekosistem baterai.

"AI itu buat Indonesia penting, kita bisa belajar langsung dari Dubai tanpa harus jauh-jauh. Di sektor otomotif, EV charging di sana berkembang pesat. Kita bisa kolaborasi, seperti yang dilakukan Astra di industri EV. Vietnam bisa sukses, kenapa kita tidak," kata Juan.

Sementara itu, Executive Chairman dan CEO DMCC Ahmed Bin Sulayem menilai Dubai dan Jakarta memiliki banyak kesamaan sebagai pusat perdagangan dan logistik yang dinamis. Kedua kota tersebut menurutnya sama-sama ditopang oleh letak geografis strategis, diversifikasi ekonomi, dan infrastruktur kelas dunia.

"Dubai berada di persimpangan Eropa, Asia, dan Afrika, sementara Jakarta sebagai pusat komersial negara dengan populasi terbesar keempat di dunia berperan penting dalam rantai pasok Asia Tenggara. Indonesia sendiri adalah kekuatan besar dalam perdagangan komoditas," ujar Ahmed.

Lebih lanjut, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Al Dhaheri menyebut kegiatan seminar yang dibuat bukan sekadar pertemuan, melainkan pintu gerbang untuk memahami, menjelajahi, dan merasakan peluang di Dubai.

"Saya berharap seminar ini memicu minat untuk menggali lebih dalam terkait bisnis di Dubai. Saya mendorong peserta seminar untuk mempertimbangkan mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan bisnis di Dubai, apalagi dengan dukungan DMCC," ujarnya. 

DMCC adalah zona perdagangan bebas yang didirikan oleh pemerintah Dubai pada 2002.

DMCC berfokus pada perdagangan komoditas seperti emas, berlian, logam mulia, teh, dan biji-bijian. DMCC juga merupakan salah satu zona bebas dengan pertumbuhan tercepat di Uni Emirat Arab. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan